Quantcast
Channel: Metafisis
Viewing all 92 articles
Browse latest View live

KUPAS TUNTAS KUNDALINI ? SESUAIKAH DENGAN SYARI’AT ISLAM

$
0
0


=========================================
Kundalini berasal dari kata sansekerta yang berarti gulungan. Dalam keadaan tidur, Kundalini berbentuk sebuah gulungan tiga setengah lingkaran di bawah tulang ekor. Saat bangkit, kundalini akan merambat ke atas melalui tulang ekor dan tulang punggung untuk mencapai puncak kepala (mahkota). Kundalini biasa juga disebut sebagai DEWI ULAR, karena bentuknya yang bergulung saat tidur dan kenaikannya yang tidak selalu lurus (Bdk Irmansyah Effendi, MSc., Kundalini, hal. 6).

Dalam praktek Yoga untuk membangunkan kundalini dilakukan pengucapan “ MANTRA” (kata-kata suci) yaitu Om-Ram, dan sasaran dari latihan yoga adalah untuk membangun Kundalini ! Kundalini terletak diantara kemaluan dan lubang pantat, dan berbentuk seperti ular, karena itu disebut “ Kekuatan Ular”.

Kebangkitan Kundalini diyakini dapat mendapatkan kemampuan psikik seperti:
* clairvoyant: penglihatan tidak terbatas atas ruang, materi, waktu, dan dimensi.
* clairaudience: pendengaran tidak terbatas atas ruang dan dimensi.
* psychometry: “melihat” sejarah setiap benda yang disentuh.
* perjalanan astral: keluar dari tubuh fisik dan melakukan perjalanan dengan tubuh halus.

Unsur Negatifnya sangat banyak, banyak laporan pada saya bahwa yang membangkitkan kundalininya (Rata-rata dari inisiasi reiki Tummo, MEDITASI DAN YOGA) mengalami siksaan secara fisik dan psikis. Bahkan banyak yang menjadi gila karena berusaha mengolah kundalininya.

Daftar Symptom-symptom yang paling umum dari Kundalini Syndrome menurut beberapa literatur yang saya baca :

1. Aliran panas yang seperti membakar, atau dingin sedingin es yang mengalir keatas pada tulang punggung, dan pada banyak kasus mencapai kepala.
2. Kadang terasa seperti seekor ular yang merayap atau gelembung-gelembung yang mengalir keatas tubuh naik kekepala.
3. Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala.
4. Sakit yang berpindah-pindah diseluruh tubuh.
5. Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala.
6. Getaran-getaran, kelelahan atau kram pada kaki atau pada tempat-tempat lain di tubuh.
7. Denyut jantung menjadi lebih cepat dan bertambahnya metabolisme tubuh.
8. Hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau-bauan dan kehadiran seseorang.
9. Perasaan orgasme pada bagian-bagian tubuh yang berbeda, atau mengalami total kosmik orgasme.
10. Pengalaman-pengalaman mistik keagamaan atau peramalan.
11. Kemampuan parapsikologi. Fenomena cahaya di dalam ataupun di luar tubuh.
12. Masalah menemukan keseimbangan antara impuls seks yang tinggi dan keinginan untuk hidup suci.
13. Perasaan terasing sehubungan dengan ketidak-tahuan atas apa yang terjadi.
14. Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam. Kehilangan energi.
15. Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
16. Terisolasi total, karena tidak ada seorang pun yang dapat berbagi pengalaman dengannya.
17. Emosi yang tidak stabil, bersuara atau tertawa secara mendadak.
18. Bunyi melengking atau hampa di telinga.
19. Gejala-gejala sinusitis, pilek atau demam selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Simptome Kundalini ini sangat mirip dengan gangguan makhluk eterik sebangsa jin, banyak keluhan daripara praktisi reiki dan ilmu esoterik lainnya yang dikira mengalami syndroma kundalini ternyata setelah mereka mendengarkan audio ayat suci Al-Qur’an mengalami situasi yang sangat kritis, mereka banyak mengalami trance (gerak tubuh tidak terkontrol, mual-mual, sendawa, muntah, menangis, tubuh bergetar dengan kerasnya, sampai berteriak-teriak) seharusnya jika energi kundalini ini selaras dengan ayat-ayat Allah maka akan mendapatkan ketenangan ketika mendengarkan Al-Qur’an bukannya mengalami reaksi keras ??? (yang ingin mendengarkan audio ruqyah kunjungi http://quranic-healing.blogspot.com/2012/01/download-audio-ruqyah-mp3.html )

Allah Ta’ala memerintahkan secara umum kepada orang mukmin untuk mendengarkan Al-Qur’an dan memperhatikan dengan tenang. Allah subhanahu berfirman:

( وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ) الأعراف/204

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” SQ. Al-A’raf: 204.
Jika mendengarkan Al-Qur’an lalu hati tidak menjadi tenang, dada berdebar-debar, terasa panas atau mengalami reaksi syndroma kundalini yang berat, maka ada yang salah dalam diri kita, hanya hati dan bersih dari gangguan setan yang dapat merasakan kenikmatan mendengarkan Al-Qur’an.

Jika teman-teman praktisi reiki, Ilmu hikmah, yoga, ilmu metafisika merasa tidak nyaman mendengarkan ayat ruqyah dan malah merasa nyaman meditasi atau penyaluran energi maka ketahuilah teman-teman semua sudah diperdaya oleh setan dikalangan jin………..

Energi kundalini yang disimbolkan sebagai ular yang muncul dari ujung tulang ekor dalam literatur islam adalah simbol dari perwujudan setan. Allah azza wa jalla menciptakan jin ada 3 macam : 1 berupa ular dan kalajengking dan binatang-binatahng kotor lainnya di muka bumi (berwujud binatang), 1 macam berupa angin dan 1 macam lagi berupa (wujud seperti) yang mendapat hisab dan siksa (H.R. Abu Syaikh dari Abu Darda) (Hadits ini didhoifkan oleh Imam Suyuthi)

Bergeraknya ular kundalini lalu diklaim oleh praktisinya dapat mendapatkan kemampaun ghoib ini jelas menyalahi hukum syari’at, sebab Rasulullah saja tidak mengetahui yang ghoib .

Allah ta’ala bahkan memberi perintah pada Rasulullah : “Katakanlah, ‘Aku tidak kuasa memberi manfaat bagi diriku dan tidak pula kuasa menghindarkan kerugian, kecuali yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui hal yang gaib, tentulah aku melakukan kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kerugian. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.’” (QS. Al-A’raaf: 188)


Jika memang sang Dewi Ular selaras dengan Islam maka tentulah rasul mengajarkan umatnya terutama para sahabat untuk mendapatkan kemampuan :
* clairvoyant: penglihatan tidak terbatas atas ruang, materi, waktu, dan dimensi.
* clairaudience: pendengaran tidak terbatas atas ruang dan dimensi.
* psychometry: “melihat” sejarah setiap benda yang disentuh.
* perjalanan astral: keluar dari tubuh fisik dan melakukan perjalanan dengan tubuh halus.


Namun justru Rasulullah tidak pernah mengajarkannya, Jika rasulullah memiliki ilmu clairvoyant, clairaudience, psychometri, perjalanan astral maka tentulah Rasul tahu yang ghoib dan tidak akan tertimpa masalah sedikitpun dalam penyebaran islam bahkan pada saat berperang…


Filed under: HAKIKAT KESESATAN REIKI, KUPAS TUNTAS KESESATAN YOGA, TENAGA DALAM & ILMU METAFISIK Tagged: kundalini

TASYABBUH DALAM ILMU BELA DIRI ( CONTOH : HIKMATUL IMAN )

$
0
0

Ditulis oleh : Perdana Akhmad

Rasul bersabda:
Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu. (H.R Abu Daud)

Rasul juga bersabda:
Bukan umat kami (Islam) yang tidak seperti muslim, maka janganlah kalian menyerupai ahlul kitab (dalam memberi penghormatan), sesungguhnya jika mereka memberi salam dengan mengangkat tangan dan kain. (H.R Tirmidzi)

Dari hadits tersebut disebutkan wajhu sibhinya yakni “memberi penghormatan”. Secara mafhum hadits itu bermakna seorang tidak disebut muslim jika memberi penghormatan kepada manusia sama dengan cara ahlul kitab memberi penghormatan yakni dengan mengangkat tangan atau kain (benda).

Tasyabbuh yang dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunnah secara syar’i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya, baik dalam aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau dalam pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka (kaum kafir).

Contoh kasus adalah Pose gerakan tangan Guru Utama Hikmatul Iman Kang Dicky sangat mirip (tasyabbuh) dengan pose penghormatan tangan dewa dan dewi tuhannya orang-orang kafir

Lihat penjelasan Hukum Bela Diri yang di Dalamnya Terdapat Penghormatan dengan membungkukkan Badan dan Kemusyrikan di http://metafisis.wordpress.com/2012/04/14/hukum-bela-diri-yang-di-dalamnya-terdapat-penghormatan-dengan-membungkukkan-badan-dan-kemusyrikan/


Filed under: HIKMATUL IMAN

Bantahan Untuk Paham Hikmatul Iman: Nabi Adam Masih Hidup (Bagian 2)

$
0
0

Dicky Zainal Arifin dan para murid Hikmatul Iman beralasan bahwa tidak ada dalil yang menyatakan Nabi Adam sudah wafat. Ini luar biasa salah dan juga argumen yang bodoh. Padahal, ada hadits shohih yang secara terang benderang menyatakan kisah wafatnya Nabi Adam.

Hadits Kisah Wafatnya Nabi Adam

Musnad Ahmad No 20288. Semua perawi tsiqah/adil dengan kategori hadits marfu hukum.

Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Humaid dari Hasan dari Utai dia berkata,

“Aku pernah melihat seorang lelaki tua di Madinah sedang berbicara, maka aku bertanya kepada orang-orang tentang siapa dia. Mereka lantas menjawab, “Ini adalah Ubay bin Ka’b.” Lalu ia berkata, “Sesungguhnya Adam ‘Alaihis Salam ketika ajalnya tiba, dia berkata kepada anak-anakya, “Wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari Surga.”
Mereka kemudian pergi memintakan buah untuk Adam, lalu para Malaikat menyambut mereka dengan membawa kain kafannya (Adam) dan keranda, sementara mereka (anak-anak Adam) membawa kapak, sekop dan keranjang buah. Para Malaikat lantas bertanya kepada mereka, “Wahai Bani Adam apa yang kalian inginkan dan kalian minta?, Atau dalam riwayat lain, “Apa yang kalian inginkan dan hendak ke mana kalian pergi?” Mereka menjawab, “Bapak kami sakit dan menginginkan buah Surga.”

Para Malaikat menjawab, “Kembalilah! Sungguh telah ditetapkan keputusan untuk bapak kalian (kematian).” Mereka pun kembali. Ketika Hawa’ melihat para malaikat dan ia tahu siapa mereka, maka ia kembali kepada Adam untuk menjaganya.
Kemudian Adam berkata kepada Hawa`, “Menyingkirlah kamu dariku, hanyasannya aku telah diberi dari sisimu, maka biarkan yang berada di antara aku dan para Malaikat adalah Rabbku Tabaaraka Wa Ta’ala.

Maka para Malaikat pun mencabut nyawanya, memandikan, mengkafani, membuatkannya lubang dan lahat untuknya, serta menshalatinya. Kemudian mereka masuk ke dalam makamnya dan meletakkan Adam ke dalam kuburnya, mereka letakkan batu bata di atasnya kemudian mereka keluar dari dalam makamnya. Setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah seraya berkata, “Wahai anak Adam ini adalah sunnah kalian.”

مسند أحمد ٢٠٢٨٨: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عُتَيٍّ قَالَ
رَأَيْتُ شَيْخًا بِالْمَدِينَةِ يَتَكَلَّمُ فَسَأَلْتُ عَنْهُ فَقَالُوا هَذَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَقَالَ إِنَّ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام لَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ قَالَ لِبَنِيهِ أَيْ بَنِيَّ إِنِّي أَشْتَهِي مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ فَذَهَبُوا يَطْلُبُونَ لَهُ فَاسْتَقْبَلَتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَمَعَهُمْ أَكْفَانُهُ وَحَنُوطُهُ وَمَعَهُمْ الْفُؤُوسُ وَالْمَسَاحِي وَالْمَكَاتِلُ فَقَالُوا لَهُمْ يَا بَنِي آدَمَ مَا تُرِيدُونَ وَمَا تَطْلُبُونَ أَوْ مَا تُرِيدُونَ وَأَيْنَ تَذْهَبُونَ قَالُوا أَبُونَا مَرِيضٌ فَاشْتَهَى مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ قَالُوا لَهُمْ ارْجِعُوا فَقَدْ قُضِيَ قَضَاءُ أَبِيكُمْ فَجَاءُوا فَلَمَّا رَأَتْهُمْ حَوَّاءُ عَرَفَتْهُمْ فَلَاذَتْ بِآدَمَ فَقَالَ إِلَيْكِ إِلَيْكِ عَنِّي فَإِنِّي إِنَّمَا أُوتِيتُ مِنْ قِبَلِكِ خَلِّي بَيْنِي وَبَيْنَ مَلَائِكَةِ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَقَبَضُوهُ وَغَسَّلُوهُ وَكَفَّنُوهُ وَحَنَّطُوهُ وَحَفَرُوا لَهُ وَأَلْحَدُوا لَهُ وَصَلَّوْا عَلَيْهِ ثُمَّ دَخَلُوا قَبْرَهُ فَوَضَعُوهُ فِي قَبْرِهِ وَوَضَعُوا عَلَيْهِ اللَّبِنَ ثُمَّ خَرَجُوا مِنْ الْقَبْرِ ثُمَّ حَثَوْا عَلَيْهِ التُّرَابَ ثُمَّ قَالُوا يَا بَنِي آدَمَ هَذِهِ سُنَّتُكُمْ

Takhrij Hadits

Berikut ini kami kutip dari artikel di Majalah Al-Furqon dengan judul Menuai Ibrah Dari Wafatnya Nabi Adam.

Kisah di atas diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’idul Musnad:5/136. Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: “Sanadnya shohih sampai kepada beliau”, yakni kepada Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. (Bidayah wan-Nihayah:5/98). Berkata al-Haitsami: “Hadits di atas diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad, dan rijalnya rijalus shohih, kecuali Utay bin Dhomroh, dia adalah seorang yang tsiqoh.” (Mazma Zawa’id: 8/199). Berkata Dr. Sulaiman al-Asycor: “Sekalipun hadits mauquf kepada Ubay bin Ka’ab, namun hadits ini dihukumi sebagai hadits marfu’ hukman (secara hukum sampai kepada Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam karena hadits ini berbicara tentang sesuatu yang tidak mungkin didasarkan pada akal semata.”

Sumber: Wafatnya Nabi Adam alaihis salam

Guru kami, Ust. Jati Sarwo Edi menyatakan:

Sampai sekarang saya belum menemukan komentar al-Hafizh Nashiruddin al-Albani dalam Kitabnya mengenai Hadis Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal No. Hadis: 20288. Akan tetapi saya menemukan Hadis Shahiih lainnya yang dikomentari SHAHIIH oleh al-Hafizh Nashiruddin al-Albani dalam Shahiih Wa Dha’iif al-Jaami’ ash-Shaghiirnya (No. 9338 atau 19/485), yaitu: Dikeluarkan oleh al-Hafizh as-Suyuthi dalam al-Jaami’ ash-Shaghiirnya (No. 5207). Juga ada Hadis Shahiih lainnya, yaitu: Riwayat al-Hafizh al-Hakim dalam al-Mustadrak ‘alaa ash-Shahiihaynnya (No. 3963 atau 9/249). Serta riwayat al-Hafizh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Awsathnya (No. 8497 atau 18/75).

Sumber: Ust. Jati Sarwo Edi.

9338 – لما توفي آدم غسلته الملائكة بالماء وترا و ألحدوا له و قالوا : هذه سنة آدم في ولده .
تخريج السيوطي
( ك ) عن أبي .
تحقيق الألباني
( صحيح ) انظر حديث رقم : 5207 في صحيح الجامع .

Sumber: Shahiih Wa Dha’iif al-Jaami’ ash-Shaghiirnya (No. 9338 atau 19/485)

Penutup

Mungkin saja Dicky Zainal Arifin dan para pengikutnya tetap saja keras kepala dan akan menolak hadits ini dengan berbagai alasan yang dipaksakan. Jika ya, mudah-mudahan mereka tidak termasuk golongan ingkar sunnah.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: HIKMATUL IMAN

Habaib Kampungan Berprofesi Dukun Di Arosbaya Dan Burneh Bangkalan – Madura

$
0
0

Habaib Kampungan Berprofesi Dukun Di Arosbaya Dan Burneh Bangkalan – Madura.

Dua kecamatan tersebut terdapat rumah rumah mewah, lebih dari sekedar rumah kalangan pejabat Tinggi di Jakarta, bahkan termasuk seorang Muslim yang rakus dan tak Wajar. ” Sebutan” habaib dalam praktek perdukunan ala aswaja terbilang luar biasa. Sama dengan bentuk penipuan terhada umat hanya dengan sekedar mengaku “keturunan Rasulullah”, dan konon juga “Guru Kyai Haji Hasyim Asy’ary”, Kyai Muhammad Kholil Bangkalan menyebut dirinya sebagai keturunan Rasulullah, bahkan terpampang ditembok Pendopo KabUpaten Bangkalaan, silsilahnya dibuat sedemikian rupanya. Mengapa begitu senang bila kalian “Mengaku keturunan seorang Rasul”, sedangkan perbuatannya parah dan tidak bersahabat dengan tauhid, selain akrab dengan syirik. Masak iya keturunan Rasul gemar praktek dalam perdukunan.

Wilayah “Arosbaya dan Burneh” dua kecamatan yang dihuni oleh mayoritas Islam Muqallid, seram dan sangar, selain egonya yang tinggi. Distulah habib habib yang berprofesi dukun, menjual ajimat dan minyak wangi serta berbagai persyaratan sesuai dengan keinginan pelanggan, pesugihan atau minyan pengasih , juga berbagai jampi jampian ala habib menjadi bisnis paling laris. Memang tamunya si habib habi ini tak dapat dihitung jumlahnya, rata rata memang, mereka kalangan awam yang memang awam segalanya, awam agama dan mereka yang hanya kenal menurut warisan orang tua, bukan sebuah hasil kajian dan penelitian yang membuatnya mereka semakin yakin. Habib habib di Madura bagaikan “Raja” , mata mata kaum awam dan mukanya akan menunduk bila melihat habib, karena saking takutnya. Mereka dibuat percaya dan yakin kalau para habib di Madura “tau ilmu Ghaib”.

Praktek perdukunan ala habib di Madura banyak menggunakan jasa tukang pukul, preman dan bajingan atau mereka yang berani mati demi habib. Belum lagi makelar yang yang mempromosikan kehebatan habib, dan para marketing habib habib ini memang termasuk luar biasa, karena mereka bak budak budak yang terkendali sedemikian rupa dalam oprasinya. Sangat luar biasa, karena habib menjadi mumuk umat yang membuat umat bukan mengerti agama atau Islam, tetapi sebaliknya umat Islam pedesaan dibuat jumud dan taqlid dengan ucapan habib kalau habib habib di kedua tempat tersebut memang kramat dan ucapannya pasti terjadi. Bila anda berkunjung kesana, dan bertanya dikedua tempat , dimana pendoponya habib yang paling hebat , pasti semua orang tau. Tetapi yang jelas mereka itu dukun, yang buka praktek di mana mana di madura, konon marketing habib ini hingga menjajakan habib habib keberbagai tempatnya, kalau ditanya istrinya dan selirnya berserakan di mana mana. Silahkan kalau memang ingin tahu ‘habib’ yang seperti datangi dua tempat tersebut.

Mantan Bupati, Fuad bangkalan juga ngaku keturunan rasulullah dari buyutnya KH, Muhammad Kholil bangkalan (Habib), tetapi semua orang tahu siapa Fuad, hanya karena mulutnya masyarakat bangkalan terkunci untuk membuka borok muka Fuad yang juga pernah mengeluarkan instruksi “Bunuh pak Amin Rais” di jaman Gusdur” rupanya adalah seorang homo dan seorang petualang yang tak tentu rimbanya, bergelimag dalam berbagai praktek dosa. Tetapi karena dimata Masyarakat bangkal Fuda keturunan nabi, sejelek apapun perbuatannya oleh masyarakat bangkalan itu dianggap “wali Khilaf” , heheh lucu di madura. Memang di Madura pengertian wali itu identik dengan mereka yang penunggu kuburan, memulyakan kuburan dan mengkramatkan kuburan, bergaya pesona orang gila atau sinting dan mengamuk, atau perbuatan diluar batas, asal anak atau putra kyai melakukannya, maka disebut “Wali atau Khilaf”,

Seorag anak kyai yang nakal dan merampas uang tamunya atau mengambil rokoknya di Madura itu dianggap berkah bagi korbannya, karena anak anak Kyai yang idiot itu menurutnya adalah karomah kyai yang melahirkan anak “khilaf”, jadi prilaku gila atau nakal di madura selama itu muncul dari seorang anak kyai, maka sama dengan perbuatan tangan tuhan lewat para walinya. Entah kesimpulan gila gilan kayak gini dari mana , menjadi penyakit yang menjangki di orang Madura, sehingga takut menegor anak kyai yang nakal, misalkan mengambil barang orang lain. Sebodoh itukah aswaja memahami kata “wali Allah”, kalau itu benar,maka tak salah ceritanya Situs Resmi NU :ketika salah satu pendiri NU konon kirim surat kekuburan, minta izin mendirikan NU, beberapa hari kemudian “surat itu hilang”, menurut pengakuan situs resmi NU, berarti surat itu telah drestui untuk mendirikan NU ?” hahahahhah, sama tu ceritanya, sama sama gilanya, jadi kalau mau melihat penyakit menular dan virus mengaku “wali Allah” bertenggerlah di alam kuburan aswaja ? “naudzubillah”


Filed under: ARTIKEL CAMPURAN, kyai, MACAM PRILAKU SYIRIK

Tantangan Sumpah Mubahalah Kepada LDII dari Sekjen FRIH

$
0
0

Peringatan pada semua pendukung Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Jika memang Anda merasa yakin aqidah LDII itu shohih, maka jangan ragu untuk bersumpah mubahalah dengan Adam Amrullah, Sekjen Forum Ruju’ Ilal Haq (FRIH).

Kalau LDII sudah mengklaim tidak lagi mengajarkan ajaran Islam Jamaah, datangkan Sulthon Aulia bin Nurhasan (Imam Islam Jamaah), datangkan Abdullah Syam (Ketua Umum LDII pelindung Sekte Islam Jamaah), dan antum Umat Islam semua jadi saksi. Kita Sumpah Mubahalah!

Adam Amrullah
Sekjen FRIH


Filed under: aliran sesat Tagged: ldii

Bukti Kepengecutan Guru Utama Hikmatul Iman, Dicky Zainal Arifin: Menyembunyikan Dongeng Sesat Arkhytirema

$
0
0

Inilah bukti tak terbantahkan sikap pengecut Guru Utama Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), Dicky Zainal Arifin, yang mengaku memperoleh pertolongan langsung dari Allah swt. Bagian Novel Arkhytirema yang dipermasalahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur dia hapus di cetakan kedua tanpa ada permintaan maaf pada publik. Tentu saja, langkah ini hanya sekadar taqiyah bukan ralat dan pengakuan terhadap kesalahannya. Tidak lain dari sebuah langkah pengecut untuk menyembunyikan kesesatan pahamnya dan menghindar dari mata publik yang mengawasinya.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 - Cover.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 – Cover.

Penjelasan Asli di Glosarium Novel Arkhytirema Edisi Satu

Setidaknya, kami temukan ada dua bagian yang disembunyikan Dicky di dalam Novel Arkhytirema edisi terbarunya, yaitu kisah Adhama (baca: Nabi Adam) masih hidup dan kaitan Nabi Nuh dan Nabi Yunus dengan Abaness, kapal selam canggih bangsa Lemurian.

Berikut adalah penjelasan asli di Glosarium Novel Arkhytirema edisi pertama yang menyatakan tidak ada riwayat bahwa Nabi Adam sudah meninggal.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 1. Adhama masih hidup.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 1. Adhama masih hidup.

ADHAMA: Manusia Pertama yang diciptakan Sang Pencipta dan memiliki kemampuan 100%. ADHAMA yang mengoperasikan mesin kloning bernama ZEUS yang berada di atas pesawat OLLYMPH (Lihat ZEUS dan OLLYMPH) di berbagai galaksi. ADHAMA memiliki kemampuan untuk menjelajah antar galaksi. Tidak ada riwayat yang menceritakan ADHAMA meninggal.

Glosarium Novel Arkhytirema Buku Kesatu Halaman 7

Di bawah adalah penjelasan tentang Abaness yang secara terang benderang mencantumkan nama Nabi Nuh dan Nabi Yunus.

Penjelasan ABANESS di Glosarium Novel ARKHYTIREMA Buku Kesatu -1

Penjelasan ABANESS di Glosarium Novel ARKHYTIREMA Buku Kesatu edisi satu Hal. 5

Penjelasan ABANESS di Glosarium Novel ARKHYTIREMA Buku Kesatu -2

Penjelasan ABANESS di Glosarium Novel ARKHYTIREMA Buku Kesatu edisi satu Hal. 6

ABANESS: Salah satu kendaraan bangsa LEMURIAN yang terbuat dari bahan KRAIMAN yang telah diolah, bila dialiri listrik pada bagian tertentu, maka akan terbentuk logam transparan. Fungsi utamanya sebagai kapal selam yang memiliki kecerdasan buatan yang mendeteksi orang yang membutuhkan pertolongan di laut dengan cara menelan tubuh mereka. Kalau manusia yang ditelannya sadar, maka akan langsung dilontarkan ke darat, namun bila tidak sadar maka akan dihibernasi dan dibawa ke Benua LEMURIAN untuk mendapat pertolongan medis dari bangsa LEMURIAN.

ABANESS digunakan:

(1) Pada masa bangsa LEMURIAN masih berada di Planet Bumi, digunakan bangsa LEMURIAN untuk menemui bangsa KRAIRON dengan tujuan berbelanja KRAIMAN.

(2) ABANESS menjadi prinsip dasar pembatan bahtera Nabi Nuh untuk menghadapi banjir besar dan menyimpan data genetik manusia dan makhluk hidup terutama hewan.

(3) ABANESS yang menelan Nabi Yunus. Ketika hal ini terjadi, Bangsa LEMURIAN sudah pindah ke Plant LEMURIAN, sehingga bila ada manusia yang tertelan, tidak akan ada Bangsa LEMURIAN yang menolong.Namun, karena Nabi Yunus selalu dalam keadaan mengingat Allah, ABANESS langsung mendaratkannya ke daratan. Saat ini hanya ada satu ABANESS, dan disimpan di Pyramida RHINGGAMANA.

Glosarium Novel Arkhytirema Buku Kesatu Halaman 5-6

Dan inilah perubahan yang dia lakukan di Glosarium Novel Arkhytirema Buku Kesatu edisi kedua.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 - Entri Adhama dan Abaness diedit.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 – Entri Adhama dan Abaness diedit.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 - Entri Adhama dan Abaness diedit.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 – Entri Adhama dan Abaness diedit.

Di entri Abaness, nama Nabi Nuh dan Nabi Yunus dihapus.

ABANESS

Satu diantara kendaraan Bangsa LEMURIAN yang terbuat dari bahan KRAIMAN yang setelah diolah, bila dialiri listrik pada bagian tertentu, maka akan terbentuk logam transparan. Fungsi utamanya sebagai kapal selam yang memiliki kecerdasan buatan yang mendeteksi orang yang membutuhkan pertolongan di laut dengan cara menelan tubuh mereka. Kalau manusia yang ditelannya sadar, maka akan langsung diantarkan ke darat, namun bila tidak sadar maka akan dihibernasi dan dibawa ke Benua LEMURIAN untuk mendapat pertolongan medis dari Bangsa LEMURIAN. ABANESS juga memiliki kemampuan untuk terbang. ABANESS digunakan pada masa Bangsa LEMURIAN masih berada di Planet Bumi, digunakan Bangsa LEMURIAN untuk menemui Bangsa KRAIRON dengan tujuan berbelanja KRAIMAN. Saat ini ada beberapa ABANESS diantaranya disimpan di piramida RHINGGAMANA. Kecepatan ABANESS diudara maksimal bisa 1665 km/detik atau 5 kali kecepatan suara. Apabila di dalam air maksimal 1 kali kecepatan suara atau 333 km/detik.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 – Halaman 9-10

Di entri Adhama, pernyataan “tidak ada riwayat yang menceritakan Adhama (red Nabi Adam) meninggal” dihapus.

ADHAMA

Bapak dari seluruh manusia. Manusia Pertama yang diciptakan dan memiliki tingkat penguasaan energy 100%.

Glosarium Arkhytirema Buku Kesatu edisi 2 – Halaman 9-10

Bukti Kepengecutan daan Kesombongan Dicky Zainal Arifin, Guru Utama LSBD HI

Keberadaan proses editing ini menunjukkan kepengecutan Dicky Zainal Arifin yang ingin menyembunyikan kesesatan dongeng nabi versi ngimplengnya. Selain itu, proses editing yang dilakukan secara diam-diam menunjukkan bahwa Dicky Zainal Arifin sama sekali tidak menganggapnya sebagai sebuah kesalahan. Egonya terlalu besar untuk mengakui bahwa dirinya telah menyebar paham yang dianggap sebagai sebuah kesalahan oleh banyak orang. Sungguh kesombongan yang luar biasa dan sungguh kebodohan besar bagi mereka yang masih menganggap Dongeng Arkhytirema adalah sebuah kebenaran.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: dicky zainal arifin, HIKMATUL IMAN, kesesatan, novel arkhytirema

TAWASUL PADA ORANG MATI = MENJADIKAN DEWA PENGABUL JAHAD

$
0
0

=====================================
Para Quburiyyun (pemuja kubur) kelompok ABWAJA (Ahlul bid’ah wal jahiliyah) / ASWAJA (Asli Warisan jahiliyah) suka sekali mengunjungi kuburan keramat, jika ditanya “mengapa kalian datang kekuburan”, mereka akan menjawab :”Kami meminta berkah pada aulia agar terkabul hajad kami”.

Fenomena mendatangi kuburan keramat untuk beragam keperluan duniawi sangat marak di Indonesia, seperti kuburan wali songo, juga kuburan orang-orang sakti, contohnya Di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Nganjuk. Mereka ini menjadikan orang-orang mati menjadi dewa-dewa tandingan Allah.

Jika dalam agama lain ada Dewa kekayaan ( Hokian), Dewa judi (topekong), Dewa Perang (Ares dalam mitologi yunani), Dewa kekebalan ( dipanggil oleh Tatung pada Hari Raya Cap Go Meh), Dewa Jodoh (Yue Lao dalam mitologi tiong hoa) yang sebelumnya berasal dari manusia yang sudah mati namun berinkarnasi menjadi dewa/dewi, Maka Quburiyyun ini tidak mau kalah dengan ajaran kafir dengan menjadikan orang yang sudah mati menjadi dewa, seperti Dewa kekebalan ( Ki tumenggung Alap-Alap Danurejo), Dewa Jodoh ( Ki Ageng Sosro hadi Kusumo), Dewa Pangkat/derajat ( Ki Ageng Sosro negoro), Dewa Makrifat (Ki Ageng Cokro Kusumo), Dewa Nazar (Ki Ageng Cek-Cek Molek).

Prilaku Syirik Quburiyun dan ajaran agama kafir ga jauh beda, sama ucapannya ” Kami bertawasul/doa pada orang yang sudah sangat dekat pada Tuhan yang punya otoritas mengatur hajad dunia agar mengabulkan permintaan kami”

Sepadan dengan keyakinan Sufi sesat bahwa ada wali qutub yang juga mengatur alam semesta.

Prilaku mereka itu adalah Syirik karena meminta kepada selain Allah. Padahal kita tidak boleh meminta kepada selain Allah:
… dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan . (QS. 1:5 )

Ketika diingatkan prilaku syirik yang mereka lakukan mereka akan berkata ” Kami tidak menyembah mereka melainkan agar kami mendekatkan diri pada Allah” padahal hakikatnya mereka menjadikan Dewa-Dewa itu sebagai tandingan Allah.

Klop sudah dengan ngeyelnya orang kafir yang diingatkan Allah dalam Al-Qur’an :

‘Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari SYIRIK). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) :
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.’ (Surah 39 : 3)

Allahumusta’an !!!! Semoga kita semua menjadi Ahlut Tauhid yang terjaga dari semua bentuk kesyirikan.

‪#‎SalamTauhid‬#

 


Filed under: MACAM PRILAKU SYIRIK

Fatwa Tarawih Ngebut “ASWAJA”

$
0
0

Berikut adalah “fatwa” nyleneh yang ‘nampaknya” di amini bahkan dibanggakan sebagai sebuah kebenaran oleh sebagian manusia :

” Di beberapa pondok pesantren, sering kali shalat tarawih dilaksanakan dengan gerakan yang super cepat. Hal ini tentu mengundang pertanyaan dari sebagian pihak.

Kiai Adib pernah ditanya salah seorang jamaah masalah tersebut. Shalat yang terlalu cepat demikian apakah sah ?

Mendapat pertanyaan demikian, dijawab Kiai asal Sukoharjo ini dengan ringan, ” Kalau ada orang mengendarai kendaraan dengan cepat, tentu akan fokus. “

“Nah, sebaliknya kalau orang mengendarai pelan, kemungkinan dia akan kehilangan fokus. Tengok kanan kiri lah. Lihat gedung bagus, gadis cantik, dan sebagainya. Begitu juga dengan tarawih cepat, husnudzon-nya mereka mungkin akan lebih fokus shalatnya. (Ajie Najmuddin). “

Bisa Anda simak langsung ‘fatwa’ tsb secara gratis di https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=548654501865665&id=120416661356120

Atau simak langsung di situs resmi mereka http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,8-id,46056-lang,id-t,Tarawih+Ngebut-.phpx

__________

Sebenarnya tidak harus heran dengan tanggapan kyai itu yang sangat “ilmiah” tsb, hingga menggunakan qiyas, yang merupakan bab penting di Ushul Fiqh. Shalat Taraweh diqiyaskan dengan mengendarai kendaraan ?????? [Be seriouse, will yah ??]

Jika Taraweh cepat, itu ibarat nyetir mobil cepat-cepat. Makin cepat makin baik ; karena dua hal :

[1] Pengendara yang cepat pasti mempertajam fokusnya.. Maka, shalat orang yang cepat pasti tajam fokusnya ????? [Nggak tau ya, mobil ngebut pun banyak yang bilang ugal2an lho ??!!]

Tidak heran di bbrp daerah, ada seorang Kyai yang ceramah sana sini dan mengajar Tasawuf dicampur dengan Fiqh Syafi’i, serta paling anti-Wahabi, namun sekaligus paling jahil tentang Wahabi, mengkaji bab shalat, harus thuma’ninah sebagaimana shalatnya Nabi, shalat harus tenang-tenang dan khusyu’, tapi bab itu dilanggar sendiri ketika jadi imam..

[2] Berlama-lama shalat taraweh dan memperlamban bacaan atau gerakan justru membuat manusia melayang fikirannya, mengantuk, dan bosan..

Well, begitulah fikiran sang Kyai. Dan mungkin itulah yang terjadi pada diri Kyai tersebut. Atau, memang itulah yang sudah menjadi tradisi beliau serta manusia semacamnya (baik yang se-ormas atau se-pemikiran). Tentu saja, giliran tahlilan, maulidan, dan rowahan ingin berlama-lama ; Kenapa ???? Karena di dalam program ada sesi ‘makan-makan’, dan moga-moga selesai acara ada salam tempel ‘amplop’. Atau, minimal : dapet nasi berkat (nasi bungkus). Makanya, doyan lama-lama saat tahlilan, maulidan dan semacamnya..

Karena itu : Ketika ada amalan yang (walo) cenderung bid’ah tapi menguntungkan perut dan dompet, pasti dipertahankan dan dibela. Kalau perlu, buka semua kitab kuning dan cari dalil. Akhirnya (dianggap) ketemu deh dalilnya..

Karena itu : Giliran ada amalan yang jelas-jelas sunnah tapi kok nggak sesuai tradisi atau menurunkan gengsi, tidak akan dipertahankan malah bakal dilawan dan ditendang..

Makanya :

Giliran maulidan, rela berjam-jam..
Giliran Tarawehan, ga rela sampe 1/2 jam..
Giliran tahlilan, rela berlama-lama..
Giliran jenggotan, ga rela bertahan jenggotnya.
Giliran haulan, rela dibela-bela..
Giliran cingkrangan, getol menghina-hina..

Apa masih belum jelas bahwa Sunnah itu memang lawan dari Bid’ah ??????

Memang.. Kalau seseorang sudah terlanjur cinta Bid’ah, pasti kesulitan dia mencintai Sunnah..

Dan sebaliknya.. Kalau seseorang sudah terlanjur cinta Sunnah, pasti kesulitan menerima Bid’ah..

Tapi, bukan berarti semua yang pernah mengamalkan Sunnah barang beberapa kali langsung dicap Ahli Sunnah.. Juga sebaliknya, tidak semua yang pernah mengamalkan Bid’ah barang beberapa kali langsung dicap Ahli Bid’ah..

So, haruskah kita heran akan taraweh ngebut ???? Ga Harus Heran, Lah !!

Ya, tidak harus heran. Dari dulu memang sudah begitu. Sudah fanatik, senang bertaqlid buta pula. Benar, kita semua masih saudara. Benar, kita masih harus menjalin hubungan bersama. Tapi, saudara keterlaluan nylenehnya. Ketika dinasehati dan dikasih hati, malah mencaci dan memaki. Dikasari, tambah menjadi. Ketika sudah kalah hujjah, ngambek malah…

Namun, syukurlah sebagian Kyai dan Ustadz terhormat tidak mengikuti “tarekat” tarawehan super kilat ala sebagian besar kyai kecil dan ustadz kecil. Masih ada (atau cukup banyak) imam dari kalangan Kyai dan Ustadz yang masih memperhatikan thuma’ninah dalam shalat taraweh. Bacaan mungkin agak cepat, namun bukan cepat brutal dan tunggang langgang.. Syukurlah..

Read more : http://khansa.heck.in/fatwa-taraweh-ngebut.xhtml


Filed under: aliran sesat

Ajaran Aneh Hikmatul Iman: Ramadhan Versi Lemurian

$
0
0

Di komunitas Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), sepertinya sudah tidak jelas lagi batasan antara novel khayalan dengan dalil qur’an dan sunnah. Dongeng Arkhytirema karangan ngawur guru mereka, Dicky Zainal Arifin, dijadikan dasar untuk membahas permasalahan agama. Seolah-olah dongeng ini adalah sumber hukum Islam kelima setelah Qur’an, Sunnah, Ijma, dan Qiyas.

Kami temukan bahwa mereka mengaitkan Ramadhan dengan keyakinan mistis yang jelas sekali tidak ilmiah. Seorang murid HI menyatakan Ramadhan adalah bulan penuh fluktuasi energi dan akan mengakselerasi sel-sel mitokondria.

Rhamadya, Ramadhan versi Lemurian.

Rhamadya, Ramadhan versi Lemurian.

Kang Endang

Rhamadan atau kata orang LEMURIAN mah disebut RHAMADYA adalah bulan yg penuh dg fluktuasi energi di mana jk kita pakai untuk latihan sangat bagus untuk mengakselerasi sel2 mythocondria kita karena di bulan inilah masa2 terjadinya kesatuan antara tubuh kita dg alam semesta. Selamat menunaikan ibadah puasa, tetaplah semangat untk berlatih. SAMPRAZAAN

Sumber: https://www.facebook.com/groups/360601457395130/permalink/371317619656847/

Poin-Poin yang Diperoleh

Beberapa poin yang kami peroleh dari tulisan orang ini adalah:

  1. Ada keyakinan hubungan antara Ramadhan dengan Bangsa Lemurian.
  2. Definisi Ramadhan sebagai bulan fluktuasi energi dan akselerasi mitokondria.

Secara ringkas, inilah bantahan kami:

  1. Yakinkah Bangsa Lemurian itu nyata keberadaannya? Jika tidak yakin, belum teruji secara ilmiah, dari mana bisa mengaitkannya dengan konsep Ramadhan versi Islam?
  2. Sudahkah ada penelitian ilmiah tentang fluktuasi energi dan akselerasi mitokondria di Bulan Ramadhan? Apakah Dicky sudah menelitinya dan hasil penelitiannya terbuka dan telah teruji oleh berbagai kalangan ilmuwan? Ataukah itu hanya klaim omongannya saja?

Jika memang benar murid Hikmatul Iman adalah orang-orang yang kritis dan selalu berfikir ekstra, melebihi manusia lainnya yang tidak berlatih tenaga dalam, tentu keyakinan mereka tidak akan hanya bersumber dari omongan gurunya saja. Keyakinan itu harus teruji secara ilmiah, terbuka, dan siap untuk dikritik.

Jika ternyata mereka hanya mencukupkan dengan omongan gurunya saja, tanpa merasa perlu untuk membuktikan argumen mereka, maka jelas mereka hanyalah orang-orang yang tertipu. Terbuai oleh omong kosong gurunya. Merasa diri sudah pintar, cerdas sehingga lebih memilih menutup diri dari kritikan pihak lain. Padahal, itu adalah bentuk ketakutan akan terbongkarnya kebohongan berjamaah mereka.

والله أعلمُ بالـصـواب

Bukti Diskusi Lengkap

Rhamadya, Ramadhan versi Lemurian.

Rhamadya, Ramadhan versi Lemurian.

Kang Endang

Kang Endang adalah murid Hikmatul Iman cabang Karawang, bisa dilihat dari keterangan dari halaman profilnya.

Kang Endang, murid Hikmatul Iman.

Kang Endang, murid Hikmatul Iman.

Kang Endang, murid Hikmatul Iman Karawang.

Kang Endang, murid Hikmatul Iman Karawang.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: HIKMATUL IMAN, HOAX, tenaga dalam

Berita Acara MUI Kota Bogor tentang Klarifikasi Ajaran LDII

$
0
0

Pengantar Admin

Situs Metafisis memperoleh banyak komentar dari para pendukung Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang mencoba mengaburkan kesesatan ajaran mereka. Oleh karena itu, kami muat kembali berita acara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor yang telah menyimpulkan kesesatan ajaran LDII. Sumber artikel ini dari VOA Islam.

Kami berharap kesimpulan MUI Bogor ini tetap kita jadikan sebagai pegangan dan tidak terpengaruh oleh tipu daya mereka yang mencoba mengalihkan fakta yang sudah terbuka. Kami persilakan Anda untuk juga membuka situs Forum Ruju’ Ilal Haq yang memuat banyak data dan fakta tentang ajaran LDII.


Berita Acara MUI Kota Bogor tentang Klarifikasi Ajaran LDII

BOGOR (voa-islam.com) – Berdasarkan data yang diterima voa-islam dari Forum Rujuq Ila Haq (mantan pengikut LDII), berikut ini adalah Berita Acara & Laporan Pengajian Bulanan MUI Kota Bogor tentang Klarifikasi Ajaran dan Aqidah LDII pada Selasa, 12 Jumadil akhir 1434 H (23 April 2013) yang dimuat secara utuh.

“Pengajian rutin Pengurus MUI Kota Bogor yang digelar sebulan sekali, setiap hari Selasa pekan/minggu ke-4, pada bulan April ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 April 2013, dengan mengundang dan memberikan kesempatan kepada Ketua Umum LDII Pusat, yaitu Prof. DR.Abdullah Syam sebagai nara sumbernya.

Maksud dan tujuan Ketua Umum MUI Kota Bogor mengundang Ketua Umum LDII pusat tersebut, adalah untuk melakukan tabayyun (klarifikasi) tentang pernyataan dan kesan sebagaian besar Umat Islam di Indonesia, bahwa LDII adalah penyamaran dan nama baru dari Islam Jamaah yang keberadaan dan aktifitasnya untuk menutup-nutupi kesesatan ajaran Islam Jamaah, Darul Hadits, LEMKARI atau nama-nama lainnya, yang pada awalnya didirikan oleh Nurhasan Ubaidah, yang telah difatwakan Sesat oleh MUI Pusat (coppy isi Fatwa MUI terlampir (1)) dan dilarang keberadaan serta aktifitasnya oleh pemerintah, berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: Kep-089/DA/10/1971, tanggal 29 Oktober 1971.

Oleh karena itu, Ketua Umum MUI Kota Bogor memberikan warning dan perhatian khusus kepada LDII agar Prof.DR. Abdullah Syam, benar-benar bersedia hadir sesuai dengan kesepakatan. Di internal pengurus, Ketua Umum MUI Kota Bogor juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus MUI Kota Bogor, MUI Kecamatan dan MUI Kelurahan, untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dan penemuan-penemuan di masyarakat tentang aqidah, manhaj dan dakwah dari jamaah yang tergabung dalam organisasi LDII, guna ditanyakan atau diminta klarifikasinya kepada Ketua Umum LDII yang diundang sebagai nara sumber dalam pengajian rutin pengurus MUI Kota Bogor tersebut, untuk mendapatkan penjelasan dan jawaban, sebagaimana mestinya, dan dalam rangka menguatkan ukhuwah islamiyah, menghindari ghibah dan fitnah yang ditujukan kepada LDII oleh kaum muslimin.

HASIL KLARIFIKASI DI AULA MUI KOTA BOGOR

Undangan, kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh Ketua Umum MUI Kota Bogor, kepada Ketua Umum LDII Pusat Prof.DR. Abdullah Syam sebagai nara sumber pada momen pengajian rutin pengurus MUI Kota Bogor tersebut untuk klarifikasi, ternyata tidak dipenuhi dan tidak dihadiri oleh yang bersangkutan, padahal sudah ada kesepakatan bahwa beliau akan hadir.

Pada kesempatan tersebut yang diutus untuk hadir adalah salah seorang ulama LDII Pusat bernama Aceng Karimullah, diback up (dikawal) oleh anggota dan rombongan jamaah LDII.Tetapi Sayang.. sekali. Ternyata beliau hanya menyampaikan tausiyah tentang sabar dan syukur yang dianalogikan mengenai kehidupan antara suami istri yang budeg.

Selanjutnya dalam kesempatan tersebut, beberapa pengurus MUI mempertanyakan tentang hal-hal yang perlu mendapatkan penjelasan klarifikasi yaitu:

  1. Sebab menjadi warga jamaah adalah nikmat dari Allah yang pol (sempurna) dan hanya warga jamaah lah yang selamat dan dijamin masuk surga, sedangkan yang diluar jamaahnya sudah pasti ahli neraka. (transkrip ceramah dan rekaman suara asli Abdullah Syam terlampir (2), dan dapat di download di http://www./rujuilalhaq.blogspot.com).
  2. Foto Copy Keabsahan Surat MUI Pusat tanggal 04 September 2006, yang ditanda tangani oleh Ketua Komisi Fatwa pada waktu itu yaitu, K.H. Ma’ruf Amin dan Sekretarisnya Hasanudin, dan telah diedarkan oleh LDII diinternal jamaahnya, dan digunakan untuk mengelabui pengurus-pengurus MUI dan Kemenag di seluruh Indonesia, tentang paradigma barunya. Karena antara halaman 1 dan halaman 2 terdapat jenis huruf dan ukuran huruf yang berbeda.

    Selain itu, berdasarkan data dan fakta kronologis yang diperoleh oleh pengurus MUI, surat keputusan komisi fatwa tahun 2006 tersebut aslinya belum pernah distempel. Bahkan keluarnya surat tersebut dianggap tidak syah, karena telah dimansukh (diprotes/dibatalkan) dengan keputusan rapat Komisi Pengkajian dan Pengembangan, Pengurus MUI Pusat, tanggal 16 September 2006, yang ditanda tangani oleh Ketua Komisi Pengkajian dan Pengembangan DR. Utang Ranuwijaya, MA dan Sekretarisnya Drs. Amirsyah Tambunan, MA, (terlampir (3)).

  3. Adanya fakta, data dan testimony (pernyataan) yang dilaporkan oleh mantan-mantan petinggi dan anggota Islam Jamaah warga LDII, tentang penyimpangan Aqidah dan doktrin-doktrin sesat yang dida’wahkan oleh pengurus dan para amir (pemimpin) dari kelompok islam jamaah yang ditutup-tutupi oleh ormas LDII. (Kumpulan testimony terlampir (4) & (5), dan dapat di download di http://www./rujuilalhaq.blogspot.com)
  4. Dalam momen klarifikasi tersebut, ustad Aceng Karimullah yang mewakili Ketua Umum LDII Pusat, sama sekali tidak berkutik dan tidak bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang diajukan oleh pengurus MUI Kota Bogor dan pernyataan serta tantangan Mubahalah yang diajukan salah seorang mantan anggota LDII yang telah bertobat dan keluar dari LDII.
  5. Dalam momen tersebut, salah seorang mantan anggota jamaah LDII yang telah bertobat dan keluar dari jamaah LDII ikut memberikan kesaksian bahwa, substansi (hakekat) ajaran LDII tidak pernah berubah. Meskipun telah berkali-kali berganti nama, itu semua hanya sekedar baju untuk menutu-nutupi kesesatan dan kebohongan ajaran Islam Jamaah. Bahkan ia menantang untuk menghadirkan Amir Islam Jamaah Abdul Aziz Sulthan Aulia, Ketua Umum LDII, Prof.DR, Abdullah Syam dan para petinggi Islam Jamaah lainnya, untuk melakukan Mubahalah.

KESIMPULAN

Hasil pengajian bulanan pengurus MUI Kota Bogor, yang bertujuan untuk mendapatkan (tabayyun) klarifikasi tersebut, dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beberapa pengurus MUI dan ormas Islam di Bogor, dan juga dari hasil-hasil penelusuran serta berdasarkan data-data, fakta-fakta, kesaksian dan kenyataan yang diperoleh di kalangan masyarakat luas, ternyata akidah dan manhaj da’wah LDII Paradigma Baru itu, sama sekali belum berubah seperti yang dinyatakan oleh Ketua Umum LDII dihadapan pengurus MUI Pusat pada tanggal 4 September 2006 yang lalu.

Oleh sebab itu, Pengurus MUI Kota Bogor yang terdiri dari unsur Ketua dan Komisi-komisi serta Pengurus MUI Kecamatan se-Kota Bogor bersepakat menyampaikan himbauan kepada masyarakat luas dan menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

  1. Bahwa LDII yang ada saat ini, adalah salah satu ormas Islam yang keberadaan dan segala aktifitasnya tidak lain adalah untuk meneruskan dan menutup-nutupi ajaran Islam Jamaah atau Darul Hadits ciptaan Nurhasan Ubaidah, yang telah dinyatakan Sesat oleh fatwa MUI Pusat serta dinyatakan sebagai ajaran terlarang berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: Kep-089/DA/10/1971, tanggal 29 Oktober 1971.
  2. Sampai saat ini, seluruh anggota LDII adalah anggota dan pengikut Islam Jamaah, yang akidah dan keyakinannya menyatakan bahwa “hanya jamaah mereka saja yang wajib dan pasti selamat menjadi penghuni surga”. Sedangkan kaum muslimin yang keluar atau yang di luar dari jamaahnya dan kaum muslimin yang belum menjadi anggota atau warga jamaahnya dianggap kafir dan wajib serta pasti menjadi penghuni neraka.
  3. Sosialisasi paradigma baru yang dikampanyekan oleh pengurus LDII adalah bagian dari salah satu ajaran yang berkode 354, yaitu “bithonah” atau taqiyah yaitu, kepura-puraan mereka untuk mengelabui tokoh-tokoh ulama, pejabat dan umat Islam pada umumnya.
  4. Bahkan dalam melakukan sosialisasi tersebut, mereka berani memberikan hadiah-hadiah dari uang riba (bunga bank) kekayaan anggota jamaah LDII yang terhimpun dalam bank-bank konvensional yang disebut dengan istilah uang merah yang tidak mereka ambil. Uang merah itulah yang mereka gunakan (keluarkan) untuk menyuap dengan mencari target sasaran pengurus-pengurus MUI, tokoh-tokoh pegawai Kemenag, tokoh-tokoh pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat, guna mengamalkan 3 prinsip utama dakwah mereka yaitu “FATHONAH, BITHONAH dan BUDI LUHUR” untuk mencari dukungan dan perlindungan.
  5. Menghimbau kepada kaum muslimin di Bogor pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya, baik sebagai pribadi, pejabat pemerintah, pengurus MUI atau tokoh-tokoh Masyarakat, untuk tetap waspada dalam menjaga aqidah umat di wilayah Bogor pada khususnya, tetap waspada menjaga jarak, dan tidak terpengaruh dengan ajakan, anjuran, rayuan dan bujukan yang dilakukan oleh warga jamaah LDII, serta tetap mengutamakan tasamuh (toleransi), menjaga kerukunan dan tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
  6. Kepada tokoh-tokoh ulama, pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat agar tetap istiqomah dalam aqidah dan tugasnya, waspada dan berhati-hati dalam menerima hadiah-hadiah yang disodorkan oleh warga jamaah maupun pengurus LDII, karena hal tersebut bisa jadi sebagai jebakan-jebakan seperti yang terjadi pada Bal’am bin Baura’ (lihat tafsir QS.7:175-176), yang dapat menyandera independensi dan kemerdekaan ilmu yang diamanahkan oleh Allah SWT.
  7. Kepada seluruh umat Islam yang di luar LDII (Islam jamaah), yang ada di wilayah Bogor pada khususnya, marilah kita tetap menjaga kemurnian aqidah kita, menjalin persatuan dan kesatuan dengan semua kelompok dan komponen umat Islam, tidak mengkafirkan sesama muslim dari kelompok lainnya, tidak menghasut jamaahnya untuk berbuat anarkis, menjaga sikap toleransi, tetapi tetap kompak dalam menghadapi tipu daya kelompok-kelompok yang telah dinyatakan sesat.
  8. PERNYATAAN KLARIFIKASI LDII YANG PERNAH DINYATAKAN OLEH DPP LDII SEBAGAI PARADIGMA BARU DIHADAPAN PENGURUS MUI PUSAT TANGGAL 04 SEPTEMBER 2006 YANG LALU, TERNYATA SAMPAI SAAT INI BELUM DITEMUKAN BUKTI ADANYA PERUBAHAN SUBSTANSI AJARAN ISLAM JAMAAH YANG TELAH DINYATAKAN SESAT

REKOMENDASI

  1. Kepada Pengurus MUI Kota Bogor dan Pengurus MUI Kecamatan se-Kota Bogor, diharapkan untuk segera mensosialisasikan hasil pengkajian ini kepada seluruh umat Islam di wilayahnya maasing-masing.
  2. Kepada pengurus MUI Propinsi Jawa Barat dan Kepada BAKOR PAKEM Kota Bogor, diharapkan agar segera mengambil langkah strategis dan tegas untuk menyikapi hasil kajian ini, guna menjaga timbulnya keresahan dan konflik horizontal yang lebih luas di kalangan masyarakat.
  3. Kepada Pengurus MUI Pusat, kami mengharap agar segera menerbitkan Fatwa Baru tentang Kesesatan LDII Paradigma Baru, karena substansi ajaran dan keyakinan aqidahnya tetap sama dan untuk meneruskan ajaran yang dida’wahkan oleh Islam Jamaah yang ditetapkan oleh Nurhasan Ubaidah.

Demikianlah berita acara dan laporan ini kami buat berdasarkan dinamika forum pengajian pengurus MUI Kota Bogor tersebut, juga berdasarkan data dan fakta serta informasi yang ada di masyarakat, untuk diketahui dan disampaikan kepada masyakat luas.

Kepada jajaran pengurus MUI Kota Bogor dan Pengurus MUI Propinsi Jawa Barat, kiranya berita acara dan laporan ini dapat dijadikan bahan untuk tetap menjaga Aqidah Umat dan menjaga Kerukunan Umat Beragama. Semoga Allah melindungi kita semua dari kesesatan dan penyesatan Aqidah yang Salimah, dan mempersatukan kita semua dalam golongan orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya. Amin. ***


Filed under: aliran sesat Tagged: ldii

KISAH GILA AKIBAT BELAJAR ILMU TAREKAT

$
0
0

Status dari Sahabat ana Abu Fahd NegaraTauhid mengenai kegilaan yang didapat dari belajar tarekat yang isinya wirid bid’ah dan over dosis dan ajaran nyeleneh lainnya
==============================
Kata byk org: “Jgn belajar agama dalam2 nanti bisa gila”. Pernyataan ini keliru, tapi ada benarnya jg jika yg dimaksud ‘belajar agama’ tsb adalah belajar ilmu Tasawuf. Ana byk melihat org2 bhkan tmn2 ana sndiri yg mjadi gila atw hilang akal akibat mempelajari ilmu Tasawufnya. Berikut kisah mereka: …
————————————————————–
Tetangga ana ada bebrp org yg menjadi gila karena itu. Orang pertama gila padahal baru bebrp bulan mendalami ilmu tasawuf di gurunya. Awalnya dia mengamalkan bebrp wiridan yg diberikan oleh gurunya, setelah itu tingkah lakunya semakin lama semakin aneh sehingga akhirnya org2 mencapnya sbg gila atau hilang akal. Sering dia melakukan keonaran di jalan2 seperti menghancurkan mobil2 atau kendaraan, menggangu manusia di jalan, dsb. Akibatnya keluarganya mengurungnya di rumah.

Orang kedua juga sama sebabnya dgn org kedua, Tapi tdk separah org pertama. Dia masih mau shalat, dan tidak berani mengganggu manusia atau bikin keonaran. Hanya saja akalnya sudah tidak normal.

Org ketiga berbeda lagi dgn org pertama dan kedua. Akalnya masih normal tapi aqidahnya menjadi rusak. Tidak shalat sama sekali karena menganggap shalat itu tidak wajib, yg penting hatinya. Selama hatinya baik dan berdzikir, maka itu sudah cukup. Inilah tingkatan yg tidak dimiliki oleh org2 awwam, menurutnya.

Org keempat lebih berbahaya lagi. Ini terjadi ketika ana masih bertasawuf, sekitar sepuluh tahun yg lalu. Saat itu ana masih di tarekat Al Qadiriyyah (nisbat kpd Syaikh Abdul Qadir al Jailany al Baghdady). Kami (ana dan teman2 setarekat saat itu) dipanggil utk mengobati seseorg yg sudah 8 bulan gila atau kesurupan (katanya). Org tsb dikurung di sebuah ruangan bawah tanah, dengan badan telanjang (hanya pakai celana pendek sj) dan tubuhnya dirantai besi mengelilingi tubuhnya, sedangkan tangannya diborgol, sehingga org tsb tdk bisa bergerak macam2. Org tsb didudukkan di kursi dgn wajahnya yg menyeramkan, matanya merah dan kulit badannya penuh dgn luka2 baik itu luka memar atau luka goresan. Begitu setiap harinya, sampai 8 bulan saat kami datang. Org tsb hanya didampingi oleh bapaknya yg sudah tua. Bapaknya cerita bhw anaknya sudah dibawa kemana2 tapi tetap tidak kunjung sembuh jg. Awalnya dia mengamalkan bebrapa wirid atau hizib yg diberikan dari gurunya, tak lama kemudian dia berubah menjadi seperti ini. Dia selalu bikin keonaran, merusak apa saja yg ada di dekatnya, bahkan merusak tubuhnya sekalipun seperti menerjang kaca nako, dll. Maka dari itu dia terpaksa diikat dgn rantai dan diborgol agar lebih aman. Setelah itu kami pun mencoba mengobatinya dgn membaca amalan2 yg sudah diajarkan oleh guru kami (ana waktu itu belum mengenal manhaj salaf). Tapi apa yg terjadi ketika kami mencoba meruqyahnya atau mengobatinya? Org tsb malah tertawa terbahak2 dan berkata bhw amalan2 yg kami lakukan tidak ada apa2nya alias sia2 dan tidak berguna. Akhirnya kami pun pulang dgn tangan hampa, dan setelah itu kami tidak pernah tahu dan mendengar ttg kabar org itu lagi.

Dan masih ada bebrp org lagi yg tidak ana ceritakan disini. Wallahu a’lam.
——————————————————————
Benarlah apa yg dikatakan Imam Asy Syafi’I mengenai hal itu: “Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu: “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu juga mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang shufi yang berakal. Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya.” (Lihat Shufiyah fi Mizan Al-Kitabi was Sunnah)
—————————————————————–
Kesaksian saya pribadi (Perdana Akhmad) saya sempat merekam aksi orang gila akibat belajar ilmu sufi yang mampir kedepan rumah saya lalu mulai khotbah, Alhamdulillah setelah saya ruqyah sekarang sudah tidak lagi keluyuran dijalan dan teriak-teriak.. lihat di https://www.youtube.com/watch?v=ie7pb0I5e_g


Filed under: SUFI SESAT

Mempertanyakan Klaim Dicky Zainal Arifin: Tak Ada Yang Berhak Memberi Label Sesat

$
0
0

Pengantar Admin

Dicky Zainal Arifin, Guru Utama Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), mengkampanyekan bahwa hanya Allah sajalah yang mengetahui pihak yang sesat dan pihak yang diberi petunjuk. Pernyataannya ini bisa Anda dengar dalam rekaman Open Dialog HI di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Depok, pada menit 29:13. Di saat yang sama, dia juga mengklaim dirinya sebagai pihak yang benar bahkan melecehkan fatwa sesat MUI.

Dicky Zainal Arifin menggugat label sesat dari MUI atau ulama, tak ada yang berhak memberi label sesat. Hanya Allah yang berhak melabel sesat, berani melabel sesat berarti bertentangan dengan Al-Qur’an. Dia mengatakan “Apalagi itu MUI sampai mengeluarkan fatwa sesat. Memangnya dia itu Tuhan?”.

Sumber: Open Dialog Hikmatul Iman di Politeknik Negeri Jakarta menit ke-29:13.

Benarkah tafsir versi Dicky bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kriteria kesesatan kecuali Allah? Pantaskah Dicky menyatakan hanya Allah yang mengetahui pihak yang sesat dan diberi petunjuk, tapi di sisi lain mengklaim dirinya sebagai pihak yang benar dan mencela pihak lain? Artikel ini akan menjawabnya.

Wallahu a’lam.

Soal Sesat, Benarkah Hanya Tuhan yang Tahu?

Tidak berdasar orang muslim yang mengatakan bahwa manusia tidak berhak mengatakan siapa manusia yang sesat dan siapa tidak sesat

Oleh: Zarnuzi Ghufron, mahasiswa Fakultas Sariah Universitas Al Ahqoff, Hadramaut, Yaman.

Sumber: Hidayatullah.com

Hidayatullah.com–”Siapa yang punya otoritas untuk menilai sesat, siapa yang yang tahu faham ini sesat atau tidak, tiada yang berhak untuk menilai sesat kecuali Tuhan”.

Kalimat-kalimat seperti ini akhir-akhir ini sering kita dengar, baik di televisi atau di media tulis, diungkapkan oleh orang yang menolak penilaian suatu faham tertentu, seperti Ahmadiyah, Lia Aminudin, dan lainnya sebagai faham yang sesat. Menurut mereka, yang mengetahui sesat atau tidak hanyalah Tuhan. Di antara mereka ada yang mencoba menukil sebuah ayat dari Al-Quran:

“Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk.” (QS An-Nahl:125)

Bisakah ayat ini dijadikan legitimasi pendapat mereka? Sepertinya kita perlu memperhatikan ayat sebelumnya dan segala hal yang terkait dengan ayat ini untuk mengetahui kejelasan pemahaman ayat ini.

Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ketika berselisih dengan kaum Yahudi dalam menetapkan hari yang diagungkan Allah swt di setiap minggunya untuk dijadikan hari raya dan hari berkumpul bersama untuk beribadah. Sebelumnya, Allah swt telah menetapkan hari Jumat kepada Nabi Ibrahim as., kepada kaum Yahudi lewat lisan Nabi Musa as., dan kepada kaum Nasrani lewat lisan Nabi Isa as. Akan tetapi kaum Yahudi menolak dan memilih hari Sabtu, serta kaum Nasrani menolak dan memilih hari Minggu.

Nabi Muhammad saw mengajak kaum Yahudi untuk kembali mengikuti petunjuk Tuhan dan mereka pun tetap menolak dan memilih dalam kesesatan. Dan Allah swt berkata kepada Nabi Muhammad bahwa Dia yang lebih mengetahui siapa yang berhak Dia beri petunjuk dan siapa yang berhak mendapat kesesatan, dan tugas Nabi hanyalah menunjukan jalan kebenaran yang telah Tuhan berikan agar terhindar dari kesesatan, adapun hidayah adalah hak absolut Tuhan. (lihat:Tafsir Ibnu Katsir, dll)

Dari keterangan ini dapat kita fahami bahwa pemahaman ayat tersebut bukan menunjukan manusia tidak bisa mengetahui siapa yang sesat dan bukan, akan tetapi siapa yang berhak Tuhan beri petunjuk dan Dia sesatkan setelah Dia mengutus para Rasul untuk memberi tahu umat manusia; mana jalan sesat dan mana jalan yang benar.

Menjadi mentahlah argumen orang yang mengatakan, “Manusia tidak berhak menilai tentang sesat atau bukan, karena hanya Tuhan yang tahu,” karena Allah swt sendiri telah memberi tahu kepada kita, siapa yang yang menurut Dia sesat atau bukan lewat Rasul yang Dia utus dan Kitab Suci yang Dia turunkan yang berisi firman-firman-Nya.

“Sesungguhnya kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al-Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka Sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri”. (QS Al-Zumar:41)

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”(QS.Al-Baqoroh:185)

Orang yang menolak adanya klaim sesat di dunia –karena menurutnya hanya Tuhan yang tahu, sebenarnya memiliki kerancuan di dalam berpikir. Mereka seolah-olah ingin mengagungkan Tuhan, akan tetapi sebenarnya malah sebaliknya. Di sini dapat kita ketahui kerancuan cara berpikir mereka:

Pertama, kita tahu Allah swt akan menempatkan orang yang sesat di dalam neraka, sebagai balasan atas perbuatannya ketika di dunia. Jika dilihat dari cara berpikir mereka, seolah Tuhan tidak bijaksana (Maha Suci Allah dari ketidakbijaksanaan), karena Tuhan menempatkan orang-orang yang menurut Dia sesat di neraka, sedangkan mereka tidak tahu kalau perbuatan mereka selama di dunia adalah sesat, karena hanya Tuhan yang tahu. Jika demikian, sama dengan mengganggap Tuhan berbuat tidak adil (Maha Suci Allah dari ketidakadilan) karena ingin menghukum manusia yang tersesat tanpa memberi tahu apa itu sesat terlebih dahulu, atau dalam bahasa kita, tidak ada sosialisai atau informasi sebelumnya.

Di dalam Al-Quran, penghuni neraka mengeluh karena menyesal tidak mengikuti petunjuk Tuhan ketika mereka hidup di dunia. Hal ini akan berbeda jika kita mengikuti asumsi tentang sesat yang tahu hanya Tuhan, maka keluhan ahli neraka akan berubah menjadi perotes:

” Ya Tuhan…! Kenapa Kau masukan aku ke neraka karena menurutmu aku sesat, kami kan tidak tahu kalau apa yang aku lakukan selama di dunia ternyata sesat, yang tahu kan hanya Engkau. Kenapa Engkau tidak memberi tahu kami, agar kami bisa menjauhinya”.

Kedua, seolah Tuhan telah melakukan kesia-siaan (Maha Suci Allah dari kesia-siaan dari apa yang Dia perbuat) di dalam mengutus para Nabi dan menurunkan Kitab Suci kepada hamba-Nya, karena manusia tetap saja tidak mendapat informasi apa itu sesat atau bukan, padahal dengan jelas Dia berfirman di dalam Al-Quran bahwa Dia mengutus para rasul dengan membawa kitab suci untuk menjadi petunjuk bagi manusia.

Ketiga, jika mereka benar-benar tetap mengatakan bahwa hanya Tuhan yang tahu, kenapa mereka tidak mencari informasi dari firman Tuhan itu sendiri (Kitab Suci: Al-Quran) atau lewat para utusan-Nya(Rasul), atau mereka memang tidak mengimani keduanya sebagai sumber dari Tuhan? Lalu dengan petunjuk apa dan siapa mereka dapat mengetahui tentang sesat, sedangkan neraka telah menanti orang-orang yang sesat di dunia, apakah mereka ingin langsung bertanya dengan Tuhan?

Maha suci Allah swt yang Maha Bijaksana, yang telah mengutus Rasul dan menurunkan Kitab Suci sebagai pemberi informasi tentang kebenaran dan kesesatan kepada manusia, sehingga mereka dapat memilih jalan mana yang harus ditempuh dengan segala konsekuensinya.

Dan Maha Adil Allah swt yang tidak akan menyiksa hamba yang tersesat karena Dia belum menurunkan informasi tentang jalan yang benar dan jalan yang sesat, dan Dia yang akan menyiksa setiap orang yang menolak untuk mengikuti petunjuk yang telah Dia berikan kepada umat manusia lewat para Rasul.

“Barang siapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah swt), maka sesungguhnya dia telah berbuat untuk (keselamatan) diri sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) diri sendiri, dan seseorang yang berdosa tidak bisa memikul dosa orang lain dan kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul.” (QS.Al- Isro:17)

Itulah kebijaksanaan Tuhan, yang tidak akan meminta pertanggung jawaban kepada hamba-Nya kecuali bagi mereka yang telah diberi tahu tentang tanggung jawab apa yang harus dipikulnya di hadapan-Nya.

Dari sinilah pula kita mengetahui fungsi diutusnya para Rasul dengan membawa Kitab Suci, yang tidak lain adalah untuk memberi petunjuk kepada kita, mana jalan yang sesat yang harus kita jauhi dan mana jalan yang lurus yang harus kita tempuh.

“Dialah (Allah) yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS Al-Taubah:33)

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS:Al-Nisa:80)

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam jahanam, dan jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS:Al-Nisa:115)

Saya rasa sangat tidak berdasar orang -terlebih jika orang muslim- yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa mengetahui; siapa manusia yang sesat dan bukan, karena tidak mau memahami fungsi diturunkannya Kitab Suci dan diutusnya rasul oleh Allah swt. Dan sekarang bukan saatnya lagi untuk mengatakan tidak adanya informasi tentang hal ini, karena Rasul telah diutus, firman Tuhan telah diturunkan, yang tertuang dalam kitab suci dan pewaris para nabi (ulama) sangat banyak untuk kita jadikan tempat bertanya tentang agama.

“(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah swt sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah swt Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS: Al-Nisa:165)

“Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi ingkar/kafir, padahal ayat-ayat Allah swt dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah swt, maka sesungguhnya ia Telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”( QS: Ali Imron:101)

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya mereka para ulama adalah pewaris para nabi.” (HR.Bukhori)

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu tidak mengetahui.” (Al-Nahl : 43)

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengungkapkan apa dan siapa yang sesat, karena sangat banyaknya kriteria sesat yang tertulis di dalam Al-Quran dan As-Sunah. Tulisan ini hanya bertujuan memberi informasi bahwa informasi tentang sesat itu terdapat di dalam dua kitab tersebut. Dan bukan saatnya lagi untuk mengatakan bahwa yang tahu hanya Tuhan dan kita tidak ada yang tahu, karena Tuhan sendiri telah memberi tahu kita lewat Al-Quran dan Sunah rasul-Nya, dan kita pun bisa mengetahui. Walaupun kita tidak mengingkari bahwa Tuhan lebih mengetahui, akan tetapi informasi yang telah Tuhan berikan sudah sangat mencukupi untuk dijadikan petunjuk.

Sekarang tinggal diri kita, mau atau tidak untuk memanfaatkan kedua sumber informasi tersebut. Bagi yang belum mampu memahami isi kedua kitab tersebut dengan baik, lebih baik bertanya kepada ulama yang berkompeten di bidangnya atau mengikuti fatwa-fatwa mereka agar terhindar dari kesalahfahaman.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: dicky zainal arifin

TUTORIAL PENELITIAN ILMIAH ! EFEK AL-QUR’AN DAN MUSIK PADA BUAH SEMANGKA

$
0
0

Sebuah penelitian sederhana yang kemarin aku lakukan, Masya Allah, ternyata buah semangka yang aku perdengarkan murottal Al Qur’an selama 3 jam 26 menit masih terlihat segar walau sudah kubiarkan selama 4 hari, berbeda dengan buah semangka yang aku perdengarkan musik selama 3 jam 42 menit, membusuk parah banget…

TUROTIAL PENELITIAN ILMIAH LAINNYA : EFEK MUSIK DAN SUARA QUR’AN PADA BUAH APEL DI http://discomaulvi.wordpress.com/2011/08/20/effect-music-vs-quran-on-apple-heart/

jika buah-buahan saja daya tahan tubuhnya hebat setelah diperdengarkan bacaan ruqyah (Al-Qur’an) apalagi tubuh manusia yang sering membaca atau mendengarkan Al-Qur’an, subhanallah

1209113_10152133638409112_1783174772_n


Filed under: KEAJAIBAN RUQYAH

TUTORIAL MERUQYAH KERIS UNTUK MENGHILANGKAN KESAKTIANNYA

$
0
0
TUTORIAL MERUQYAH KERIS UNTUK MENGHILANGKAN KESAKTIANNYA
=================================
Malam ini saya menghadapi kasus sangat unik, yaitu seorang dokter yang banyak mengobati pasiennya terkena gangguan jiwa, stress banyak mendapatkan bisikan ghoib, menjadi pemurung , Insya Allah kisahnya akan saya buat reportase khusus. Sebelum meruqyah saya menswiping benda-benda keramat yang ada dalam rumahnya, berupa keris sakti dan beragam azimat.

Alhamdulillah saya membuat tutorial langsung bukan latihan, sebab tutorial yang saya buat yaitu tehnik membuang kesaktian dan cara menghancurkan keris ini kasus nyata pada TKP (tempat kejadian perkara).

Foto: TUTORIAL MERUQYAH KERIS UNTUK MENGHILANGKAN KESAKTIANNYA<br />
=================================<br />
Malam ini saya menghadapi kasus sangat unik, yaitu seorang dokter yang banyak mengobati pasiennya terkena gangguan jiwa, stress banyak mendapatkan bisikan ghoib, menjadi pemurung , Insya Allah kisahnya akan saya buat reportase khusus. Sebelum meruqyah saya menswiping benda-benda keramat yang ada dalam rumahnya, berupa keris sakti dan beragam azimat. </p>
<p>Alhamdulillah saya membuat tutorial langsung bukan latihan, sebab tutorial yang saya buat yaitu tehnik membuang kesaktian dan cara menghancurkan keris ini kasus nyata pada TKP (tempat kejadian perkara).” src=”<a href=http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/p480x480/530333_10200417565343707_291973233_n.jpg&#8221; width=”525″ height=”378″ />

Filed under: BENDA-BENDA BERTUAH

Dicky Zainal Arifin Membahas Tentang Hancurnya Iblis dan Software Kontinuitas DNA Iblis

$
0
0

Dicky Zainal Arifin, Guru Utama Lembaca Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), memang dahsyat. Sepertinya, pengetahuan orang ini tidak terbatas. Dia bahkan tahu berbagai hal ghaib yang sama sekali tidak pernah terpikirkan sejak turunnya Nabi Adam ke muka bumi ini, misalnya DNA iblis. Perihal menghancurkan iblis dan DNA iblis dibahas Dicky dalam forum tanya jawab di blog lamanya yang dihosting gratis di multiply. Blog ini sudah hilang karena multiply telah bangkrut, namun kami masih menyimpan buktinya.

Hebatnya Dicky Zainal Arifin. Tanya Jawab membahas Software Kontinuitas DNA Iblis dan cara menghancurkan iblis.

Hebatnya Dicky Zainal Arifin. Tanya Jawab membahas Software Kontinuitas DNA Iblis dan cara menghancurkan iblis.

thebandungshop menulis on Dec 25, ’08

Pengalaman akang time travel secara astral ataupun fisik paling jauh ke jaman apa? Kalau iblis itu kan kematiannya ditanggungkan. Itu apa dari dulu nggak ada orang berenergi tinggi atau para nabi mencoba bunuh itu iblis. Kira-kira apa sih yang membuat iblis susah dibunuh, apa karena kuat dibunuh gak mati-mati atau susah nyari keberadaannya yang dengan cara itu Allah Swt menangguhkan kematiannya?

dickyzainal menulis on Dec 25, ’08

Thebansungshop, pengalaman akang ber-time travel baru sebatas astral, kalau secara fisik masih belum berani, takut kesasar zaman euy, untuk sementara ini iblis kalau dihancurkan bersatu lagi, bersatu lagi. Karena Allah swt memberikan software kontinuitas DNA ke si jin iblis ini. Jadi, dibunuhnya harus oleh karakter kita, kitanya yang harus kuat pada godaan iblis itu, iblis memang tidak bisa membunuh kita secara langsung, tapi bisa membunuh karakter, dengan kelakuan kita yang ancur-ancuran.

Sumber: Blog Lama Dicky Zainal Arifin di Multiply

Kesimpulan

Dari mana Kang Dicky bisa tahu bahwa iblis kalau dihancurkan akan bersatu kembali? Sepertinya satu-satunya jawaban logis adalah Dicky pernah mencoba menghancurkan iblis. Busyet dah! Dari mana Kang Dicky bisa tahu bahwa iblis mempunyai software kontinuitas DNA? Apa Dicky pernah meneliti DNA iblis? Double busyet dah!

Kami tidak mampu berkomentar lagi. Sungguh luar biasa! Adakah manusia di muka bumi ini yang lebih hebat dari Dicky Zainal Arifin?


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: dicky zainal arifin, HIKMATUL IMAN

Upaya LDII Menyerang Balik Para Pembongkar Pahamnya

$
0
0
Adam Amrullah dan para mantan LDII didukung penuh oleh MUI dan Ormas Islam.

Adam Amrullah dan para mantan LDII didukung penuh oleh MUI dan Ormas Islam.

Aliran sesat adalah parasit yang akan terus menggerogoti Islam dari dalam. Berkat penjagaan Allah, selalu ada segelintir umat islam yang terus berjuang tanpa lelah mengungkap dan menjauhkan masyarakat dari bahayanya. Walaupun begitu, perlawanan akan terus berlangsung. Jika umat islam melemah, aliran sesat akan menguat. Begitu pula sebaliknya. Namun, di akhirnya kebenaran akan selalu menang.

Sekenario yang sama terjadi antara Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Forum Ruju’ Ilal Haq (FRIH). LDII sebelumnya dikenal dengan nama Islam Jamaah dan telah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia. Sementara itu, FRIH adalah komunitas para mantan anggota LDII yang telah bertaubat dan mengungkapkan fakta bahwa LDII adalah Islam Jamaah, tidak ada bedanya. Usaha tidak kenal lelah FRIH menelanjangi LDII mulai membuahkan hasil. Berbagai pihak, mulai dari MUI, Ormas Islam, hingga tokoh masyarakat menyuarakan pembubaran LDII. LDII pun sepertinya kalap sehingga tanpa sadar membuat blunder, salah satunya melalui kasus penyerangan pengajian Ikatan Muda Muhammadiyah (IMM) di kampus Universitas Ibnu Khaldun beberapa bulan lalu.

Intimidasi Hingga Somasi

Untuk menghentikan FRIH, LDII saat ini mulai mengarahkan senjatanya pada motor penggerak FRIH, Ustadz Adam Amrullah. Berikut adalah beberapa informasi yang kami peroleh dari beliau.


Rumah ana sudah seminggu belakangan ini –sejak awal september– diawasi orang yang mencurigakan, mereka berganti shift, dan ini membuat warga, khususnya tetangga dan pak RT resah. Bahkan pas sholat subuh, ada 1 orang yang sholat subuh gak mau berjamaah di mesjid (sholat di belakang sendirian).

Akhirnya tadi pagi ana temuin aja intel LDII itu. Ana tanya, maunya apa, dia bilang gak mau apa2. Kenapa gak mau apa2 kok nanyain adam dan keluarga terus? Lalu ana cerita kalau ada orang-orang dari beberapa ormas yang nanya langsung ke adam apakah kita gempur aja LDII? Ada yang mau langsung berhadapan (perang) dengan LDII, ada yg siap merusak mesjid ldii, ana bilang jangan. Mereka saudara saya, ana menyarankan agar jangan anarkis.

Ana bilang kami mantan LDII berdakwah itu karena gak mau LDII berakidah sesat, jadi khawarij, karena Rasulullah bilang Khawarij itu anjing neraka. Kami ditanya oleh banyak ormas dan DKM mesjid di mana-mana tentang aqidah LDII. Tentu kami harus menyampaikan untuk menjaga umat agar tidak terjerumus ke dalam kesesatannya.

Dia malah sibuk terus main hp, koordinasi sama teman2nya (total yang mengintai rumah ana ada 4 orang). Akhirnya datang satu orang lagi beli makanan di warung Pak Haji depan rumah ana dan kemudian dia pergi setelah mengenalkan diri namanya Rudi.

Setelah ngobrol kurang lebih 20 menit, ana minta dia untuk menyampaikan pesan berikut ke petinggi LDII:

  1. Ayo kirim utusan kita (LDII dan Mantan LDII) ke Ulama Haramain. kita tanyakan seputar ajaran ldii (apa benar selain ldii pasti kafir, apa boleh melakukan bithonah (taqiyyah), surat tobat, setoran wajib dsb.
  2. Kami –mantan LDII– mengajak LDII meninggalkan ajarannya yang menyimpang, bukan pembubaran ormas.

Akhirnya dia minta nomer ana dan ana kasih. Ana minta kedua pesan itu disampaikan ke petinggi (Imam Islam Jamaah dan Ketua LDII), dan juga ke LDII sekitar rumah ana, karena di dekat rumah ada LDII di Bintaro Sektor 9 dan Sektor 3A (deket STAN). Semoga Berkah!

Sekedar informasi, ana sedang menghadapi tuntutan somasi oleh SENKOM Mitra Polri (ormas milik islam jamaah selain ldii) karena pencemaran nama baik dan Undang-undang ITE. Panggilan pertama dari Polsek Bekasi sudah datang pada 4 Sept 2013. Ana memohon pertolongan Allah, dan Doa Antum serta Umat Islam semua.

Somasi Senkom Mitra Polisi terhadap Adam Amrullah, Sekjen Form Ruju' Ilal Haq.

Somasi Senkom Mitra Polisi terhadap Adam Amrullah, Sekjen Form Ruju’ Ilal Haq.

Somasi Senkom Mitra Polisi terhadap Adam Amrullah, Sekjen Form Ruju' Ilal Haq.

Somasi Senkom Mitra Polisi terhadap Adam Amrullah, Sekjen Form Ruju’ Ilal Haq.

Media islam JITU, MUI Pusat, MUI Bogor, LPPI, dan beberapa Ormas Islam siap membantu dan akan berkoordinasi membahas masalah ini. Ketua MUI Pusat, KH Cholil Ridwan juga langsung sigap membantu. Beliau sudah mengajak ana untuk bertemu beberapa Ormas Islam seperti Forkami, Gerakan Reformasi Islam (GARIS), Front Pembela Islam (FPI), dan Majelis Mujaidin Indonesia (MMI). Ust Amin Djamaluddin, Ketua Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam, juga siap menjadi saksi ahli yang akan menegaskan kesesatan paham LDII. Ustadz Pizaro juga sudah siap untuk berkoordinasi dengan para jurnalis media islam. Banyak mantan anggota dan petinggi LDDI siap menjadi saksi yang akan membantu ana.

Hasil Pemeriksaan Polisi

Adam Amrullah dalam proses Berita Acara Perkara dengan polisi.

Adam Amrullah dalam proses Berita Acara Perkara dengan polisi.

Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan teman teman semua Ustadz Adam Amrullah tetap pada status sebagai saksi dan diperbolehkan pulang setelah BAP selesai. Polisi mengakui bukti yang dimiliki Adam Amtullah sangat kuat sehingga posisinya sulit untuk dijerat atas pencemaran nama baik sebagaimana tuduhan SENKOM. Bahkan, polisi penyidiknya pun mendukung upaya Adam Amrullah melalui FRIH.


Filed under: aliran sesat Tagged: ldii

FATWA (DAJJAL) KEHIDUPAN MENYURUH MENINGGALKAN AYAT-AYAT ALLAH

$
0
0

tes2

FATWA (DAJJAL) KEHIDUPAN MENGATAKAN  :

Saya harapkan diantara murid2 tidak mengamalkan ayat2 rukyah sbg amalan harian, krn ayat2 yg dipakai utk ruqyah itu sifat waridnya adalah warid tukang pukul yg keras……..

Warid2 itu dipergunakan utk mengusir jin…… Namun sayangnya kalau tdk bisa menjaga hati akan dikendalikan warid yg menjadi khodam, lalu berperangai keras dan suka ngaco…….

Saya lihat ahli rukyah banyak yg sudah dikuasai khodam warid dan berperangai kasar keras……

Tidak mengapa hadirnya khodam warid itu asal engkau bisa menjaga hati, jadi tetap berhati lembut dan berperangai teduh kalem…….

LIHAT BUKTINYA DI SINI

BANTAHAN PERTAMA :
Saya harapkan diantara murid2 tidak mengamalkan ayat2 rukyah sbg amalan harian, krn ayat2 yg dipakai utk ruqyah itu sifat waridnya adalah warid tukang pukul yg keras……..

JAWAB :

Ayat ruqyah yang dibaca itu murni bacaan Al-Qur’an, jika FK melarang membaca ayat ruqyah maka sama saja melarang membaca Al-Qur’an,

ada banyak amalan harian dalam pembacaan ayat ruqyah untuk beragam keperluan dan semuanya ada dalilnya seperti :

1.      ,“Baliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhku untuk membacakan Berobat dengan bacaan Al Qur’an adalah bagian dari mengamalkan Al Qur’an sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meniup kedua tangannya dengan membaca Al Ikhlash. Al Falaq, dan An Nas disaat beliau sakit menjelang wafatnya, kemudian beliau mengusapkan kedua tangannya ke seluruh tubuhnya.

Dari Aisyah ra berkata : “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah peniup untuk dirinya dalam keadaan sakit menjelang wafatnya dengan bacaan Al Mu’awwidzat, surat Al Ikhlash dan Al Mu’awwidzatain. Maka ketika beliau kritis, akulah yang meniupkan bacaan itu dan aku usapkan kedua tangannya ke tubuhnya karena keberkahan tangannya.”  (HR. Bukhari, Muslim).

2.      Al Malak Jibril as diutus oleh Allah untuk meruqyah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sakit :

Dari ‘Asiyah ra berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila sakit, jibril meruqyahnya. Ia berkata : “Dengan nama Allah, dia membebaskanmu, dan dari setiap penyakit dia menyembuhkanmu, dan dari setiap orang yang dengki ketika dengki, dari setiap orang yang punya mata berbahaya.” (HR.Muslim, dalam Syarah An Nawawi 4/1718)

3.      Para shahabat juga memahami bahwa Al Qur’an adalah obat, maka ketika Abu Sa’id Al Khudry ra meruqyah pimpinan kaum yang terkena gigitan ular berbisa dengan membacakan Al Fatihah dan mengumpulkan ludahnya kemudian meludahkannya, hadiah sekelompok kambing dan disampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau menyambut :“Kenapa kamu tahu bahwa ia (al Fatihah) itu ruqyah ?” Kemudian beliau bersabda : “Sungguh kalian benar, buatkan untukku satu bagian bersama kalian !” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa.” (HR.Bukhari dan Muslim). Secara jelas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :“Fatihatul kitab obat untuk segala penyakit.” (HR.Ad Darimy)

4.      Memohon ruqyah tanpa bergantung kepada orang lain bukanlah sesuatu yang tercela. Dari ‘Aisyah ra berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan aku agar aku minta diruqyah dari ‘ ain (pandangan mata  yang berbahaya).” (HR.Bukhari 7/23 dan Muslim dengan Syarah An Nawawi 4/184)

5.      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memberikan pelayanan ruqyah bagi para shahabatnya, ketika ada yang sakit. Dari ‘Aisyah ra berkatan : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila ada orang sakit diantara kami, beliau menyentuhnya dengan tangan kanannya, kemudian beliau berkata : Hilangkanlah sakit, wahai Tuhan manusia, dan sembuhkanlah, Engkaulah Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan tanpa meninggalkan rasa sakit.” (HR.Bukhari dan Muslim)

6.      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meruqyah dengan tanah dan ludah bagi orang yang sakit.

Dari ‘Aisyah ra berkata : “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membacakan bagi orang yang sakit : “Dengan nama Allah, inilah tanah bumi kami, dengan ludah sebagian kami, orang sakit kami disembuhkan, dengan izin Tuhan kami.” (HR. Bukhari, Fathul Bari 10/208)

7.      Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id al-Khudri telah dipatuk ular dengan membacakan surah al-Fatihah dan perbuatannya ini dibenarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

8.      Muslim telah meriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperbolehkan ruqyah terhadap orang yang terkena sihir, racun, dan borok dirusuk. An-Nawawi, mengenai hadits dari Anas ini mengatakan ”Bukanlah maksudnya disini bahwa ruqyah hanya diperbolehkan pada ketiga keadaan tersebut. Dalam hadits ini, Beliau hanya ditanya tentang yang lainnya, tentu beliau pun mengizinkan pula.”

9.      Dari Mathar bin Abdur Rahman, ia berkata: “Telah diceritakan kepadaku ummu Abbad dari bapaknya bahwa kakeknya Az-Zari pergi menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa anaknya yang gila, diceritakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul punggung anak itu seraya berkata ”Keluarlah hai musuh Allah” Kemudian anak itu menatap dengan pandangan yg sehat tidak seperti sebelumnya.”

10.  Dari jabir bin Abdullah, ia berkata: “Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Dzatur Riqa’. Ada wanita membawa anaknya yang dikuasai syaithan,  maka Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ”Dekatkanlah anak itu padaku”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuka mulutnya dan meludah kedalam mulut anak itu seraya berkata ”pergilah musuh Allah”.

11.  Dari Ibnu Abbas bahwa wanita datang membawa anaknya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata ”Wahai rasul, ia terkena penyakir gila”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memantrainya (meruqyah) dan mengusap dadanya, lalu anak itu muntah dan keluar dari mulutnya seperti binatang kecil lalu bergerak. (kami tim ruqyah sering mendapati pasien muntah ketika dibacakan ayat-ayat ruqyah dan mengeluarkan berbagai macam benda-benda aneh)

12.  Diriwayatkan dari ‘Utsman ibn Abi al-‘Ash ats-Tsaqafi mengenai terapy ruqyah untuk mengobati penyakit fisik bahwa ia berkata,”Aku telah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan sebuah penyakit yang hampir saja membinasakanku. Maka beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, ”letakkanlah tanganmu di atas bagian tubuhmu yang sakit, lalu bacakanlah:“Dengan nama Allah (7kali) aku berlindung kepada Allah dan kodrat-Nya dari kejahatan berbagai penyakit, baik penyakit yang sedang menimpaku maupun yang akan datang.”‘Utsman ibn Abi al-Ash melanjutkan,”Maka aku amalkan petunjuk Rasulullah tersebut sehingga Allah SWT menghilangkan penyakit itu dariku.

13.  Diriwayatkan dari Fudhalah ibn ‘Ubaid al-Anshari bahwa ia berkata,”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan sebuah ruqyah kepadaku dan menyuruhku untuk mempraktekkan ruqyah tersebut untuk mengobati orang lain. Ruqyah tersebut berbunyi:”Ya Tuhan kami,Tuhan yang nama-Mu suci di langit.Urusan-Mu terdapat di langit dan di bumi.ya Allah,sebagaimana urusam-Mu terdapat dilangit,maka turunkanlah rahmat-Mu kepada kami.Ya Allah,Tuhannya orang-orang yang baik!Ampunilah dosa-dosa kami,hilangkanlah penyakit yang menimpa kami,dan turunkanlah rahmat serta obat dari-Mu untuk menyembuhkan penyakit yang diderita si fulan ini agar ia sembuh dari penyakitnya.”Fudhalah ibn ‘Ubaid meneruskandoa tersebut sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan membaca mu’awwidzatain (surah al-Falaq dan an-Nas) sebanyak tiga kali juga.”

14.  Diriwayatkan mengenai terapy ruqyah untuk mengobati gangguan kejiwaan bahwa Ubay ibn Ka’ab berkata: Ketika aku berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datanglah seorang Arab Badui menemui beliau seraya berkata: “Wahai nabi Allah! Sesungguhnya saudaraku sedang sakit. ”Apa sakitnya” balas Beliau. Ia menjawab, ”Ia kerasukan Jin, wahai nabi Allah.” Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi, ”Bawa saudaramu itu kesini!”Maka orang itu pun membawakan saudaranya itu kehadapan baliau. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah untuk diri saudaranya itu dengan  membacakan surah Al-Fatihah, empat ayat pertama dari surah Al-Baqarah, dua ayat pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-163 dan ke-164, ayat Kursi, dan tiga ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah tersebut. Kemudian ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imram, ayat yang ke-54 dari surah al-A’araf, ayat yang ke-116 dari surah al-Mu’minun, ayat yang ketiga dari surah al-Jin, sepuluh ayat pertama dari surah ash-Shaffat, ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imran, tiga ayat terakhir dari surah al-Hasyr, surah al-Ikhlas, dan mu’awwidzatain (surah Al-Aalaq dan An-Nas). ”Ubay ibn ka’ab menambahkan, ”Andaikata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita. Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam.

    JIKA MELARANG MENGAMALKAN WIRID RUQYAH SAMA SAJA MELARANG SUNNAH-SUNNAH RASULULLAH !! SANGAT LANCANG FATWA KEHIDUPAN INI HENDAK MEMATIKAN SUNNAH !

BANTAHAN KEDUA :

krn ayat2 yg dipakai utk ruqyah itu sifat waridnya adalah warid tukang pukul yg keras……..

Warid2 itu dipergunakan utk mengusir jin…… Namun sayangnya kalau tdk bisa menjaga hati akan dikendalikan warid yg menjadi khodam, lalu berperangai keras dan suka ngaco…….
JAWAB:

ayat ruqyah dalilny jelas, tidak ada dalilnya membaca wirid ruqyah membuat perangai menjadi keras, sebab Rasulullah tidak ada mengingatkan bahaya mengamalkan ayat ruqyah bahkan Rasulullah tidak pernah memberitahukan adanya khodam yang berperangai keras.

Dalam terapi ruqyah syar’iyyah tidak perlu khodam sebab dalilnya jelas dalam QS.Jin ayat 6. Sudah jelas Fatwa Kehidupan ini tidak tahu-apa-apa tentang syari’at islam tapi malah menyesatkan umat islam dengan fatwa bathilnya


Filed under: FATWA KEHIDUPAN SESAT

Ternyata Ada Sahabat RASULULLAH dari Indonesia !!!

$
0
0

(Fenomena Guru Ijai Al-Banjari dan Habib Munzir)

Oleh : Ustadz Firanda

Definisi sahabat –sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Hajar al-’Asqolaani (seorang ulama besar madzhab Syafi’i) adalah : Orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan beriman kepadanya pula.

Karenanya barang siapa yang –setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- masih bisa bertemu dengan Nabi dalam keadaan terjaga (tidak tidur) maka ia adalah termasuk jajaran para sahabat. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah. Beliau berkata :

 ونُقِلَ عن جماعة من الصالحين أنهم رأوا النبي صلى الله عليه وسلم في المنام ثم رأوه بعد ذلك في اليقظة وسألوه عن أشياء كانوا منها متخوفين فأرشدهم إلى طريق تفريجها فجاء الأمر كذلك قلت وهذا مشكل جدا ولو حمل على ظاهره لكان هؤلاء صحابة ولأمكن بقاء الصحبة إلى يوم القيامة ويعكر عليه أن جمعا جما رأوه في المنام ثم لم يذكر واحد منهم أنه رآه في اليقظة وخبر الصادق لا يتخلف

“Dinukilan dari sekelompok orang-orang sholeh bahwasanya mereka telah melihat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam mimpi lalu merekapun melihatnya setelah itu dalam kondisi terjaga. Lalu mereka bertanya kepada Nabi tentang perkara-perkara yang mereka khawatirkan, maka Nabipun memberi arahan kepada solusi, lalu datanglah solusi tersebut. Aku (Ibnu Hajar) berkata : Ini merupakan perkara yang sangat menimbulkan permasalahan. Kalau nukilan ini dibawakan kepada makna dzohirnya maka para orang-orang sholeh tersebut tentunya adalah para sahabat Nabi, dan akhirnya kemungkinan menjadi sahabat Nabi akan terus terbuka hingga hari kiamat. Dan yang merusak makna dzohir ini bahwasanya ada banyak orang yang telah melihat Nabi dalam mimpi lalu tidak seorangpun dari mereka menyebutkan bahwa ia telah melihat Nabi dalam kondisi terjaga. Dan pengkhabaran orang jujur tidak akan berbeda” (Fathul Baari 12/385)

          Karenanya orang-orang yang mengaku bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kondisi terjaga (tidak tidur) maka mereka adalah para sahabat. Mereka adalah para sahabat “BARU”, yang belum sempat tertulis dalam buku-buku para ulama yang menjelaskan tentang nama-nama dan biografi para sahabat. Ternyata diantara para sahabat “baru” tersebut ada yang berasal dari tanah air Indonesia, yaitu (1) Guru Ijai dari kota Banjarmasin dan (2) Habib Munzir dari Pancoran Jakarta.

          Adapun sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pertama adalah Guru Ijai “radhiallahu ‘anhu??!!” (KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang Tokoh Sufi Banjarmasin), ia telah mengaku bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari kuburnya dan bertemu dengannya. (lihat : http://www.youtube.com/watch?v=NtLfgfeaSvU).

Bahkan yang lebih parah Guru Ijai bukan hanya mengaku bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi juga mengaku Nabi mencium lututnya ??!!. Tokoh sufi Banjarmasin ini sangat digandrungi oleh orang-orang besar Negara. Ia mengaku –di masa hidupnya- banyak tokoh-tokoh yang telah menemuinya. Diantaranya presiden, wakil presiden, para menteri, para jenderal, demikian juga Duta Besar, bahkan Sultan Selangor (dari luar negeri).

Berikut transkrip perkataan guru Ijai :

((Dan pina-pinanya babinian-babinian nang sama-sama handak ke masjid melihat ulun berkursi roda, anu…bagamis, basurban anak ulun Muhammad di kanan dan Ahmad di kiri, pina-pinanya babinian nang mesir turki iran, pinanya itu pinanya tecangan semunyaan, iiih Cuma kedada takdir lalu kada kawin, maka pinanya babiniannya itu burit ganal-ganal, munnya burit ganal tukan umpama ditunggang tukan kinyal-kinyal, napa sunyi…? Hmm…)) (lihat https://app.box.com/s/i7qjgi3ty1gdnxmp954q, dari menit ke 14:40)) Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, “Dan sepertinya para wanita yang sama-sama ingin pergi ke masjid, ketika melihat saya berkursi roda, anu…berpakaian gamis, bersurban, anak saya yang bernama Muhammad di sebelah kanan dan Ahmad di sebelah kiri, sepertinya para perempuan yang berasal dari Mesir, dari Turki, dan dari Iran, sepertinya semuanya tercengang, akan tetapi tidak ada takdir sehingga aku tidak kawin dengan mereka, maka sepertinya para wanita tersebut pantat-pantatnya besar-besar, kalau pantatnya besar itu, bukankah jika ditunggangi terasa kenyal-kenyal, napa sunyi…? Hmm…”

Guru Ijai juga berkata ((Masuk ke dalam masjid mulai babussalam menuju raudhoh, maka terperangah urang di masjid melihat terutama tentaranya, seakan-akan tentara itu tadi patuh lawas, lalu memberikan jalan untuk kursi roda kita menuju raudhoh, urang nang di raudhoh tu semuanya kagum, selesai ziarah ke makam Nabi, ulun ziarah ke makan nabi polisi-polisi itu semua menjaga akan, begitu ziarah membuka mata, kita melihat dan merasa akan, bahwa Rasulullah keluar dari kuburnya, dan selalu Rasulullah itu mencium “lintuhut ulun” (dalam bahasa Banjar : Lutut Saya-pen), maka ulunpun gugur dari kursi roda menangis karena rasa kada patut Rasulullah ini mencium lintuhut saurang, percaya tidak percaya terserah, namun ulun badusta kada wani, malam pertama, tatkala masuk madinah, maka melihat akan lampu-lampu di…apa narannya itu di menara-menara masjid, kemudian, kita naik di atas mobil duduk sampai di muka rumah, maka masing-masing anak buah turunan badahulu, kita kada kawa turun karena batis dan parut bangkak, kemudian naik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke dalam motor lalu maangkat ulun, menuntun sampai ke ranjang, maka ulun menangis, lalu teguring, sekali bangun siti Fatimah dan semua urang nang baqi’il gharqad kada ketinggalan istri nabi semuanya dan syeikh seman madani dan semua shahabat-shahabat nabi semua ada dihiga ulun, ulun melihat, menangis pulang sampai urang adzan pertama, sebelum subuh, semua mengatakan aku tahu ikam garing, semestinya ikam kada usah kemari karena ikam sakit, tapi ikam kesini jua, jadi aku nang mendatangi ke rumah ikam, supaya ikam biar kada usah lagi ke kubur aku, subhanallah sangat berkesanlah umrah kita pada sekali itu) (lihat https://app.box.com/s/i7qjgi3ty1gdnxmp954q, dari menit ke 25:36)

(Ditranskrip oleh sahabat saya Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc hafizohullah yang berasal dari Banjarmasin, karena dalam ceramahnya Guru Ijai terkadang menggunakan lafal-lafal dari bahasa Banjarmasin).

Lihatlah dalam pengakuan Guru Ijai di atas :

  • Dalam kondisi terjaga, ia melihat Nabi keluar dari kuburannya
  • Nabi mencium lututnya !!!
  • Nabi mengantarnya sampai ke ranjangnya…
  • Seluruh sahabat Nabi dan seluruh istri-istri Nabi juga bertemu dengannya –dalam keadaan terjaga-?

Sungguh… super khurofat kelas kakap..!!!, bukankah jumlah sahabat yang dikubur di Baqi’ puluhan ribu??!

Inikah sahabat Nabi dari tanah air Indonesia…??, lihatlah juga perkataan pornonya : ((para wanita tersebut pantat-pantatnya besar-besar, kalau pantatnya besar itu, bukankah jika ditunggangi terasa kenyal-kenyal)), perkataan yang diucapkan oleh Guru Ijai dihadapan murid-muridnya tanpa malu-malu. Di masjid Nabawi…, tatkalau mau ziarah makam Nabi malah berpikiran porno…??

Adapun sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kedua adalah Habib Munzir Al-Musaawa “radhiallahu ‘anhu??!!”. Ia telah meyakini bahwasanya ruh Nabi hadir dalam acara maulid yang dirayakannya. Habib Munzir berkata dalam ceramahnya ((Jangan diantara kalian merasa kalau di dalam maulid itu ruh Nabi tidak hadir. Kalau orang merasa ruh Nabi tidak hadir dalam maulid berarti dia mahjuub, dia tertutup dari cinta kepada Nabi)). Lalu Habib Munzir menceritakan bahwa malamnya Nabi datang dalam mimpinya dan menegur agar Habib Munzir tidak mengucapkan kata-kata kasar dan marah-marah kepada hadirin, karena yang hadir di acara maulid adalah tamu-tamu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi hendaknya Habib Munzir menyampaikan kepada para mereka yang menghadiri acara maulid bahwasanya Nabi mencintai mereka dan Nabi merindukan mereka. (Silahkan lihat di : http://www.youtube.com/watch?v=4mo8nw-skPE)

Dan kita ketahui bersama bahwasanya barang siapa yang bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam –meskipun tidak bisa melihatnya dengan kedua matanya- maka ia tetap digolongkan sebagai sahabat. Karenanya Abdullah bin Umi Maktum radhiallahu ‘anhu tetap dikatakan sebagai sahabat meskipun kedua matanya buta akan tetapi beliau bertemu dengan Nabi dan semajelis dengan Nabi. Sebagaimana Habib Munzir yang meyakini bahwa Nabi semajelis dengan beliau tatkala beliau merayakan maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.

Tentunya kita –sebagai orang Indoensia- sangatlah bangga ternyata ada diantara para sahabat Nabi yang berasal dari tanah air??. Ternyata fenomena munculnya “Sahabat Nabi BARU” ini bukanlah fenomena yang baru dalam dunia Islam. Telah banyak tokoh-tokoh sufiyah yang mengaku bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan terjaga dan tidak tidur. Diantara mereka adalah :

Pertama : Ahmad At-Tijaaani.

Thoriqot At-Tijaaniyah mengakui bahwa imam mereka Ahmad At-Tijaani sering bertemu dengan Nabi dan bercengkrama dengan Nabi shallallahu ‘alahi wasallam.

Mereka berkata :

مما لسيدنا رضي الله عنه من الكرامات المأثورة والمناقب المشهورة، رؤيته واجتماعه بسيد الأنام عليه الصلاة والسلام في حال اليقظة والمشافهة لا في حال المنام ، وهي لدى الرجال الكاملين أجل مقصد وأسنى مرام

“Diantara keistimewaan sayyid kami (Ahmad At-Tijaani) radhiallahu ‘anhu berupa karomat yang diriwayatkan dan juga manaqib yang masyhuur adalah beliau melihat dan berkumpul dengan pemimpin manusia (Nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kondisi terjaga dan dalam kondisi saling berbicara bukan dalam kondisi tidur. Dan karomat ini merupakan tujuan yang mulia dan impian yang tertinggi di sisi orang-orang yang sempurna” (Sebagaimana mereka akui di website mereka : http://www.tidjaniya.com/ar/vision-prophete-etat-veille.php)

Dengan demikian maka Ahmad At-Tijaani telah mengambil cara beragama tarikat At-Tijaaniyah langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (lihat : http://www.youtube.com/watch?v=Zh5cWQMaaIg).  Tidak seperti Al-Imam Asy-Syafi’i (dan juga seluruh imam madzhab, dan juga seluruh para ulama) yang harus melalui perantara sanad (dangan para perawi) untuk bisa menukil dari Rasulullah.

Kedua : Ahmad Ar-Rifaa’i

Dari Syaikh ‘Izzuddin Abul Afaroj Al-Waasithy ia berkata :

كنت مع شيخنا ومفزِعنا وسيدنا أبي العباس القطب الغوث الجامع الشيخ السيد أحمد الرفاعي الحسيني رضي الله عنه، عام خمس وخمسين وخمسمائة العام الذي قدّر الله له فيه الحج، فلما وصل مدينة الرسول صلى الله عليه وسلم، وقف تجاه حجرة النبي عليه الصلاة والسلام وقال على رءوس الأشهاد:

“السلام عليك يا جدي”، فقال له عليه الصلاة والسلام: “وعليك السلام يا ولدي”. سمع ذلك كل من في المسجد النبوي. فتواجد سيدنا السيد أحمد وأرعد واصفرّ لونه وجثا على ركبتيه ثم قام وبكى وأنَّ طويلا وقال:

يا جداه:‏

في حالة البعد روحي كنت أرسلها … تقبل الأرض عني وهيَ نائبتي

وهذه دولة الأشباح قد حضرتْ … فامددْ يمينك كي تحظى بها شفتي

فمدَّ له رسول الله صلى الله عليه وسلم يده الشريفة العطرة من قبره الأزهر المكرم فقبلها السيّد أحمد الرفاعي رضي الله عنه في ملأ يقرُبُ من تسعين ألف رجل والناس ينظرون اليد الشريفة

“Aku bersama guru kami, sayyid kami Al-Quthub, Al-Ghouts Al-Jaami’, Abul ‘Abbaas Asy-Syaikh As-Sayyid Ahmad Ar-Rifaa’i Al-Husaini radhiallahu ‘anhu pada tahun 555 Hijriyah yaitu tahun dimana Allah menaqdirkan beliau untuk berhaji. Tatkala beliau sampai di kota Madinah maka beliau berdiri ke arah kuburan Nabi ‘alaihi as-sholaatu wassalaam dan beliau berkata di hadapan banyak orang : “Assalaamu’alaika wahai kakekku”

Maka Nabi ‘alaihi as-sholaatu wassalaam menjawab : “Wa’alaikas salaam wahai putraku”

Semua orang yang ada di masjid Nabawi mendengar jawaban Nabi tersebut. Maka Sayyid Ahmad Ar-Rifaa’i pun gemetar dan pucat warna kulitnya lalu iapun tersungkur di atas kedua lututnya lalu beliau berdiri  dan menangis lama dan berkata :

“Tatkala aku jauh (darimu) akupun mengirim ruhku….untuk mencium tanah tanah dan itu adalah wakil diriku…

Dan inilah orang-orang telah hadir… maka ulurkanlah tanganmu agar bibirku bisa menciumnya…

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengeluarkan tangannya yang mulia yang harum dari kuburannya yang mulia, lalu dicium oleh As-Sayyih Ahmad Ar-Rifaa’i dihadapan banyak orang yang berjumlah sekitar 90 ribu, dan orang-orang melihat tangan Nabi yang mulia..

(Sebagaimana dinukil dalam website toriqoh Ar-Rifaa’iyah : http://rifaiyyah.com/?page_id=40)

Ketiga : Mantan Mufti Mesir DR Ali Jum’ah. Ia mengaku telah bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kondisi terjaga. (silahkan lihat http://www.youtube.com/watch?v=rg610HvsQUs)

Pengingkaran Ulama Syafi’iyah Terhadap Khurofat Ini

Para ulama madzhab Syafi’iyyah telah mengingkari khurofat bertemu Nabi shallallahu ‘alahi wasallam dalam kondisi terjaga setelah wafatnya Nabi. Diantara mereka adalah :

Pertama : Al-Hafiz Ibnu Hajar al-’Asqolani rahimahullah, beliau telah menukil perkataan Abu Bakr bin al-’Arobi sbb :

وَشَذَّ بَعْضُ الصَّالِحِيْنَ فَزَعَمَ أَنَّهَا تَقَعُ بِعَيْنِي الرَّأَسِ حَقِيْقَةً

“Dan telah aneh sebagian orang-orang sholeh, mereka menyangka bahwa mimpi ketemu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam akan menjadi kenyataan (di alam nyata)” (Fathul Baari 12/384)

Ibnu Hajar juga berkata :

وَقَدِ اشْتَدَّ إِنْكَارُ الْقُرْطُبِي عَلَى مَنْ قَالَ مَنْ رَآهُ فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَأَى حَقِيْقَتَهُ ثُمَّ يَرَاهَا كَذَلِكَ فِي الْيَقْظَةِ

“Sungguh Al-Qurthubi telah mengingkari dengan keras terhadap orang yang berkata bahwasanya barang siapa yang melihat Nabi dalam mimpi maka sungguh telah melihatnya hakikat Nabi, kemudian dia melihatnya juga dalam keadaan terjaga” (Fathul Baari 12/385)

Dan telah lalu perkataan Ibnu Hajar :

وَنُقِلَ عن جماعة من الصالحين أنهم رأوا النبي صلى الله عليه وسلم في المنام ثم رأوه بعد ذلك في اليقظة وسألوه عن أشياء كانوا منها متخوفين فأرشدهم إلى طريق تفريجها فجاء الأمر كذلك قلت وهذا مشكل جدا ولو حمل على ظاهره لكان هؤلاء صحابة ولأمكن بقاء الصحبة إلى يوم القيامة ويعكر عليه أن جمعا جما رأوه في المنام ثم لم يذكر واحد منهم أنه رآه في اليقظة وخبر الصادق لا يتخلف

“Dinukilan dari sekelompok orang-orang sholeh bahwasanya mereka telah melihat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam mimpi lalu merekapun melihatnya setelah itu dalam kondisi terjaga. Lalu mereka bertanya kepada Nabi tentang perkara-perkara yang mereka khawatirkan, maka Nabipun memberi arahan kepada solusi, lalu datanglah solusi tersebut. Aku (Ibnu Hajar) berkata : Ini merupakan perkara yang sangat menimbulkan permasalahan. Kalau nukilan ini dibawakan kepada makna dzohirnya maka para orang-orang sholeh tersebut tentunya adalah para sahabat Nabi, dan akhirnya kemungkinan menjadi sahabat Nabi akan terus terbuka hingga hari kiamat. Dan yang merusak makna dzohir ini bahwasanya ada banyak orang yang telah melihat Nabi dalam mimpi lalu tidak seorangpun dari mereka menyebutkan bahwa ia telah melihat Nabi dalam kondisi terjaga. Dan pengkhabaran orang jujur tidak akan berbeda” (Fathul Baari 12/385)

Kedua : Adz-Dzahabi rahimahullah menyatakan bahwa orang yang mengaku telah mendengar suara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga sebagai Dajjaal dan Pendusta, lantas bagaimana jika orang tersebut mengaku melihat dan bertemu ruh Nabi atau jasad Nabi??

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata  :

الربيع بن محمود المارديني، دجال مفتر، ادعى الصحبة والتعمير في سنة تسع وتسعين وخمسمائة.

“Ar-Robii’ bin Muhammad Al-Mardini : Dajjaal pendusta, ia mengaku sebagai seorang sahabat dan dipanjangkan umurnya pada tahun 599 Hijriyah” (Mizaanul I’tidaal 2/42)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata :

“Ar-Robii’ bin Mahmuud Al-Maardini. Ia termasuk syaikh-syaikh kaum sufiyah, dan ia mengaku sebagai seorang sahabat. Demikianlah yang disebutkan oleh Adz-Dzhabi dalam kita Mizaanul I’tidaal. Dan dikatakan ia adalah Dajjal (pendusta) yang pada tahun 599 H, ia mengaku sebagai seorang sahabat dan berumur panjang…

Aku (Ibnu Hajar) berkata : Yang nampak bagiku dari ceritanya adalah yang dimaksud dengan “sahabat” yang diakui olehnya adalah kabar yang datang tentang dirinya bahwasanya ia melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mimpi tatkala ia di kota Madinah yang mulia. Maka Nabi berkata kepadanya, “Engkau telah beruntung di dunia dan di akhirat”. Lalu Ia (Ar-Robii’ bin Mahmud) setelah terjaga dari tidurnya mengaku bahwa ia mendengar Nabi mengatakan  demikian.(Al-Isoobah 2/223, biografi no 2745)

Ketiga : Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah.

Dalam kitabnya Al-Bidaayah wa An-Nihaayah  –pada biografi Abul Fath At-Thuusy (Ahmad bin Muhammad bin Muhammad)- Ibnu Katsir berkata :

ثُمَّ أَوْرَدَ ابْنُ الْجَوْزِيِّ أَشْيَاءَ مُنْكَرَةً مِنْ كَلَامِهِ فاللَّه أَعْلَمُ، مِنْ ذَلِكَ أَنَّهُ كَانَ كُلَّمَا أَشْكَلَ عَلَيْهِ شَيْءٌ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْيَقَظَةِ فَسَأَلَهُ عَنْ ذلك فدله على الصواب

 ”Kemudian Ibnul Jauzi menyebutkan perkara-perkara yang mungkar dari perkataan Abul Fath At-Thusy –Allahu A’lam- diantaranya bahwasanya setiap kali Abul Fath mengalami kesulitan tentang sesuatu maka iapun melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga, lalu ia bertanya kepada Rasulullah tentang perkara yang menyulitkan tadi, lalu Nabi menunjukkan kebenaran kepadanya” (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 12/196).

Sangat jelas bahwasanya bertemunya seseorang -dalam keadaan terjaga- dengan Nabi merupakan perkara yang mungkar menurut Ibnul Jauzi, dan hal ini diakui oleh Ibnu Katsir.

Keempat : As-Sakhoowi rahimahullah

Al-Qostholaani berkata :

وأما رؤيته- صلى الله عليه وسلم- فى اليقظة بعد موته- صلى الله عليه وسلم- فقال شيخنا: لم يصل إلينا ذلك عن أحد من الصحابة، ولا عن من بعدهم.

وقد اشتد حزن فاطمة عليه- صلى الله عليه وسلم- حتى ماتت كمدا بعده بستة أشهر- على الصحيح- وبيتها مجاور لضريحه الشريف، ولم ينقل عنها رؤيته فى المدة التى تأخرت عنه

“Adapun melihat Nabi shallallahu ‘alahi wasallam dalam keadaan terjaga (tidak tidur) setelah wafatnya Nabi, maka guru kami (As-Sakhoowi rahimahullah) berkata : “Tidaklah sampai kepada kami hal tersebut (melihat Nabi dalam keadaan terjaga) dari seorangpun dari kalangan para sahabat Nabi, dan juga dari kalangan setelah para sahabat. Dan sungguh telah berat kesedihan Fathimah atas wafatnya Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, sampai-sampai Fathimah -setelah enam bulan menurut pendapat yang shahih- akhirnya meninggal karena kesedihan yang amat parah. Padahal rumahnya berdekatan dengan kuburan Nabi yang mulia, akan tetapi tidak dinukilkan dari Fathimah bahwa beliau melihat Nabi di masa –enam bulan tersebut-” (Al-Mawaahib Al-Laduniyah bi Al-Minah Al-Muhammadiyah 2/371)

Demikianlah perkataan para ulama madzhab Syafi’iyyah dan pengingkaran mereka terhadap orang yang mengaku melihat Nabi dalam keadaan terjaga (tidak tidur)

BANTAHAN

Tentunya jika memang –setelah wafatnya Nabi- ruh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hadir dalam acara maulid, atau memungkinkan untuk melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga maka melazimkan hal-hal berikut :

Pertama : Berarti Ruh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa berjumlah ganda. Karena sangat memungkinkan dalam satu waktu (terutama tanggal 12 Robi’ul Awwal) dilaksanakan banyak maulid Nabi di penjuru dunia. Dan ruh Nabi akan hadir di acara-acara maulid tersebut ??!!. Karenanya tidaklah mengherankan jika sebagian orang-orang yang melaksanakan acara maulid berdiri serentak dalam rangka menyambut kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam acara mereka !!. Bukankah tatkala Nabi masih hidup saja beliau tidak bisa menjadikan jasad beliau ganda berada di dua tempat apalagi setelah meninggal??.

Ataukah maksud Habib Munzir bahwasanya ruh Nabi hanya hadir di acara maulid yang dihadiri oleh Habib Munzir saja, agar ruh Nabi tetap dikatakan hanya satu??!

Kedua : Meyakini ruh Nabi masih bisa berjalan-jalan diatas muka bumi melazimkan kita masih bisa berkomunikasi dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meminta Nabi untuk memberi solusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Dan ini tentunya merupakan khurofat besar. Bukankah terjadi perselisihan diantara para sahabat karena kesalahpahaman dan peran kaum khowarij sehingga terjadi pertumpahan darah, lantas kenapa mereka (para sahabat) tidak berdiskusi dengan ruh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memecahkan permasalahan dan memberi solusi dalam perselisihan mereka??.

Demikian juga kisah Fatimah radhiallahu ‘anhaa yang menuntut warisan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Bakar radhiallahu ‘anhu. Lantas kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menemui Fathimah atau Abu Bakar dan menjelaskan hukum yang sebenarnya atau menengahi mereka berdua??!

Ketiga : Jika ada yang berkata bahwa ruh Nabi hanya muncul di acara maulid, tentunya para sahabat akan sangat bersemangat untuk mengadakan acara maulidan setiap tahun, karena kerinduan dan kecintaan mereka terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tentunya untuk bisa berdiskusi dengan Nabi ??!!. Atau bila perlu para sahabat akan melaksanakan acara maulid Nabi setiap hari demi bisa berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam !!

Apakah ada orang sekarang yang mengaku lebih cinta dan lebih rindu kepada Nabi daripada para sahabat??!!

Keempat : Jika bisa bertemu dengan ruh Nabi melazimkan orang yang bertemu tersebut adalah para sahabat. Karena definisi seorang sahabat –sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar al-’Asqolani dan ulama yang lainnya- adalah : “Seseorang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan orang tersebut meninggal dalam keadaan beriman”. Jika perkaranya demikian maka para sahabat tidak hanya terhenti pada zaman Nabi shallahu ‘alaihi wasallam tapi akan  bisa berlanjut hingga hari kiamat.

Karenanya buku yang ditulis oleh Ibnu Hajar rahimahullah dengan judul (الإِصَابَةُ فِي مَعْرِفَةِ الصَّحَابَةِ) yang menjelaskan tentang nama-nama sahabat adalah buku yang penuh dengan kekurangan. Karena masih terlalu banyak sahabat baru yang datang belakangan karena ketemu ruh Nabi, atau ketemu Nabi dalam keadaan terjaga.

Kelima : Dan jika masih bisa ketemu Nabi setelah wafat beliau dalam keadaan terjaga maka tentunya buku-buku hadits yang ada sekarang seperti shahih Al-Bukhari, shahih Muslim, Musnad Al-Imam Ahmad, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Thirmidzi, Sunan Ibni Maajah, Sunan An-Nasaai, Sunan Ad-Daarimi, Sunan Al-Baihaqi, dll…, ternyata masih jauh dari kelengkapan. Karena masih banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat “baru” yang bertemu dengan Nabi dan ngobrol-ngobrol dengan Nabi setelah wafatnya Nabi. Diantara sahabat tersebut –sebagaimana telah lalu- adalah Ahmad At-Tijany “radhiallahu ‘anhu”, Ahmad Ar-Rifaa’i radhiallahu ‘anhu, DR Ali Jum’ah radhiallahu ‘anhu, dan juga Habib Munzir radhiallahu ‘anhu??!!

Keenam : Jika bisa ketemu ruh Nabi dalam kondisi terjaga (setelah wafatnya Nabi) maka sungguh perjalanan jauh yang ditempuh oleh Al-Imam Al-Bukhari dan para ahli hadits lainnya dalam mengumpulkan hadits-hadits Nabi merupakan pekerjaan yang tolol dan membuang-buang waktu dan energi serta biaya. Sebenarnya caranya mudah saja, yaitu janjian sama Nabi shallallahu ‘alahi wasallam untuk ketemuan lalu belajar langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketujuh : Jika bisa bertemu Nabi dalam keadaan terjaga (setelah wafat beliau), maka pernyataan para ulama “Buku yang paling shahih/valid/benar setelah al-Qur’an adalah kitab Shahih Al-Bukhari’ merupakan pernyataan yang sangat ngawur. Karena dalam kitab Shahih Al-Bukhari, al-Imam Al-Bukhari masih meriwayatkan hadits-hadits Nabi melalui perantara jalur-jalur sanad yang dalam satu sanad terdapat beberapa perawi. Adapun para sahabat “baru” yang bertemu Nabi dalam keadaan terjaga (setelah wafatnya Nabi) mereka telah meriwayatkan langsung dari Nabi tanpa perantara. Jadi kalau hadits-hadits “sahabat baru’ ini dikumpulkan maka lebih shahih daripada kitab Shahih Al-Bukhari.

Kedelapan : Jika ternyata setelah wafat Nabi masih bisa berjalan-jalan di dunia dan muncul di dunia untuk bertemu dengan para sahabat, maka buat apa para sahabat menangis dan bersedih tatkala meninggalnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam??!!. Bukankah seharusnya mereka santai saja…, toh tidak ada bedanya antara Nabi sebelum dan sesudah wafat…, sama saja masih hidup dan masih bisa ditemui dan diajak ngobrol dan diskusi ??!!

Kesembilan : Jika Nabi masih bisa berjalan-jalan di dunia setelah wafatnya, lantas kenapa Umar bin Al-Khottoh bertawassul meminta paman Nabi yaitu Al-’Abbas bin Abdil Muttholib untuk mendoakan agar Allah menurunkan hujan??, kenapa Umar tidak langsung saja ketemu ruh Nabi dan meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berdoa agar Allah menurunkan hujan??!!

Kesepuluh :  Jika ruh Nabi berjalan-jalan di dunia berarti orang-orang yang menziarahi kuburan Nabi dan memberi salam kepada Nabi ternyata hanyalah menziarahi jasad Nabi yang kosong dari ruhnya. Dan barang siapa yang menganggap bisa ketemu Nabi secara lengkap –jasad dan ruhnya- setelah wafatnya Nabi, berarti kuburan Nabi lagi kosong sama sekali, sehingga para penziarah hanya menziarahi kuburan kosong??!!

Tentunya khurofat bertemu Nabi dalam kondisi terjaga sangatlah bertentangan dengan hadits berikut ini :

ألا وإن أول الخلائق يكسى يوم القيامة إبراهيم ألا وإنه يجاء برجال من أمتي فيؤخذ بهم ذات الشمال فأقول يا رب أصيحابي فيقال إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك فأقول كما قال العبد الصالح { وكنت عليهم شهيدا ما دمت فيهم فلما توفيتني كنت أنت الرقيب عليهم وأنت على كل شيء شهيد } فيقال إن هؤلاء لم يزالوا مرتدين على أعقابهم منذ فارقتهم

“Ketahuilah bahwasanya yang pertama kali dipakaikan pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim ‘alaihis salam. Ketahuilah akan didatangkan beberapa orang dari umatku lalu di bawa ke arah kiri (ke neraka-epn). Maka aku berkata, “Wahai Robbi, mereka adalah para sahabatku yang sangat sedikit”. Maka dikatakan kepadaku, “Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang telah mereka ada-adakan setelahmu”. Maka akupun berkata sebagaimana perkataan seorang hamba yang sholeh (Nabi Isa-pen) : “dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu” (QS Al-Maaidah : 117). Maka dikatakan : Sesungguhnya mereka selalu kembali ke belakang mereka (murtad) semenjak engkau berpisah dari mereka” “(HR Al-Bukhari no 4652 dan Muslim no 2860)

Tentunya jika Nabi masih bisa berjalan-jalan setelah wafat beliau maka beliau akan mengetahui apa yang terjadi dengan sebagian sedikit orang-orang pernah bertemu dengannya lalu murtad setelah wafat beliau.

Demikian juga dengan Nabi Isa ‘alaihis salaam yang pada hakekatnya ia belumlah meninggal akan tetapi diangkat oleh Allah ke langit. Meskipun belum meninggalpun Nabi Isa tidak mengetahui apa yang terjadi dengan kaumnya setelah ia berpisah dari mereka. Lantas bagaimana dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah meninggal dunia??.

Catatan :

Mereka yang menyatakan bisa bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kondisi terjaga, telah berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ رآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقْظَةِ

“Barang siapa yang melihatku dalam mimpi maka ia akan melihatku dalam keadaan terjaga” (HR Al-Bukhari no 6993 dan Muslim no 2266)

Sisi pendalilan adalah sabda Nabi “Ia akan melihatku dalam kondisi terjaga”.

Bantahan terhadap pendalilan ini adalah:

Pertama : Hadits ini tidaklah sebagaimana yang mereka pahami. Para ulama telah menjelaskan maksud dan makna hadits ini. Diantaranya Al-Imam An-Nawawi rahimahullah, beliau berkata :

“…سيراني في اليقظة ففيه أقوال أحدها المراد به أهل عصره ومعناه أن من رآه في النوم ولم يكن هاجر يوفقه الله تعالى للهجرة ورؤيته صلى الله عليه وسلم في اليقظة عيانا والثاني معناه أنه يرى تصديق تلك الرؤيا في اليقظة في الدار الآخرة لأنه يراه في الآخرة جميع أمته من رآه في الدنيا ومن لم يره والثالث يراه في الآخرة رؤية خاصته في القرب منه وحصول شفاعته”

“…(Dia akan melihatku dalam keadaan terjaga), maka ada beberapa pendapat.

Pertama : Maksudnya adalah orang-orang yang tinggal semasa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan maknanya adalah : Barang siapa yang melihatnya di dalam tidur dan belum berhijroh, maka Allah akan memberikan taufiq kepadanya untuk berhijroh dan melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kondisi terjaga .

Kedua : Maknanya adalah ia melihat kebenaran mimpi tersebut dalam kondisi terjaga di akhirat, karena semua umat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam akan melihat Nabi di akhirat, baik yang pernah melihatnya di dunia ataupaun yang tidak melihatnya di dunia

Ketiga : Ia akan melihat Nabi di akhirat dengan penglihatan yang khusus yaitu dekat dengan Nabi dan akan memperoleh syafa’atnya” (Al-Minhaaj syarh Shahih Muslim 15/26)

Kedua : Kalau kita memahami hadits ini sebagaimana yang dipahami oleh mereka, maka melazimkan setiap orang yang bermimpi ketemu Nabi maka pasti ia akan melihat Nabi dalam kondisi terjaga. Dan ini adalah perkara yang didustakan oleh kenyataan. Karena kenyataannya, banyak orang yang bermimpi ketemu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam mimpi akan tetapi mereka tidak melihat Nabi dalam kondisi terjaga.

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 26-11-1434 H / 2 Oktober 2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com


Filed under: aliran sesat, SUFI SESAT Tagged: sufi sesat

Pelatih Hikmatul Iman: Bahkan Rasul saw Mengajarkan Tenaga Dalam Pada Para Shahabat

$
0
0

Murid Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI) yang sudah paham kaitan Tenaga Dalam dalam Islam mudah-mudahan bisa menunjukkan hadits rasul mengajarkan shahabat latihan tenaga dalam seperti di HI atau hadits rasul mentransfer shahabat ilmu metafisika. Hadits itu menurut Dedi Misbah, pelatih HI, dihilangkan oleh Bhallamin, raja atlantis.

Dedi Misbah (Pelatih Hikmatul Iman): Rasul saw melatih para shahabat tenaga dalam.

Dedi Misbah (Pelatih Hikmatul Iman): Rasul saw melatih para shahabat tenaga dalam.

Khunsi Jons: Maaf. Kang, ada gak ya hadits yang mengisahkan rasul mengajarkan para shahabatnya mengoptimalkan diri seperti latihan Tenaga Dalam Hikmatul Iman atau beliau mentransfer* mereka untuk bekal melawan orang-orang kafir?

Para shahabat rata-rata Tenaga Dalam-nya 5% kata Kang Dicky.

Nuhun. :)

Dedi Misbah: Kang Khusni: Haditsnya ada, tapi ditiadakan alias dimusnahkan.

Khunsi Jons: Kang Ded@ Yang memusnahkan siapa ya? Apa ada kaitannya dengan pembakaran perpustakaan muslim dulu oleh Raja Romawi gitu?

Maaf, mohon koreksi bila ada kesalahan.

Dedi Misbah: @Kang Khusni: Dimusnahkan oleh kaki tanggan BHALLAMIN. Pada zaman Sayyidina Husein.

Pembakaran Perpustakaan muslim dulu oleh Raja Romawi mah beda jaman.

Namun, hadits-hadits Rasulullah juga mengalami filterisasi pada jaman Bani Umayyah. Istilah ‘ASRUTTADWWIIN. Di mana saat itu hadits-hadits yang dianggap merugikan kekuasaan disingkirkan lewat suatu sistem pembukuan (kodifikasi hadits).

Keterangan: Mentransfer mereka maksudnya memberi para shahabat Tenaga Metafisika. Para murid LSBD HI rutin dinaikkan tingkat Tenaga Metafisika-nya oleh Dicky. Di bawah adalah foto Dicky sedang mentransfer energi metafisika pada muridnya.

Dicky Zainal Arifin mentransfer energi metafisika pada murid-muridnya.

Dicky Zainal Arifin mentransfer energi metafisika pada murid-muridnya.

Dedi Misbah, Pelatih LSBD HI

Dedi Misbah bukan sekadar murid rendah di Hikmatul Iman, namun seorang pelatih. Dedi juga dikenal sebagai murid dekat Dicky Zainal Arifin, Guru Utama LSBD HI. Di bawah adalah foto Dedi Misbah di acara Milad LSBD HI dengan sabuk merah berstrip perak, menandakan posisinya sebagai seorang pelatih.

Dedi Misbah, pelatih resmi di LSBD HI.

Dedi Misbah, pelatih resmi di LSBD HI.

Kepastian Dedi Misbah sebagai pelatih resmi di LSBD HI juga bisa ditemukan di situs resmi Hikmatul Iman, dalam daftar pelatih No 10.

Nama Dedi Misbah terpampang di daftar pelatih di situs resmi LSBD HI.

Nama Dedi Misbah terpampang di daftar pelatih di situs resmi LSBD HI.

Komentar-komentar dan status lama Dedi Misbah sudah dia hapus karena ketakutan diketahui kesesatannya oleh publik. Silakan lihat profil Facebook-nya di http://www.facebook.com/dedi.misbah.

Kesimpulan

Masih mau bilang bahwa ini semua fitnah? Apa masih bisa dikatakan bahwa paham-paham aneh yang ada di LSBD HI ini hanya sekadar tafsiran para murid dan tidak terorganisir? Akal sehat dan hati nurani bisa menjawab pertanyaan ini dengan mudah. Hanya mereka yang akalnya sudah tertutupi oleh pengkultusan terhadap Dicky yang akan terus berkelit bahwa ini hanya fitnah.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: dicky zainal arifin, HIKMATUL IMAN

Dicky Zainal Arifin, Guru Utama Hikmatul Iman, Pernah Time Travel ke Zaman Rasulullah saw?

$
0
0

Dicky Zainal Arifin, Guru Utama Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), sangat dikultuskan oleh murid-muridnya. Parahnya, pengultusan ini dia biarkan sehingga sedikit banyak Dicky pun memiliki peran di dalamnya. Bukti pengkultusan ini bisa dilihat dalam sebuah tanya jawab di mana Dicky ditanya tentang kebenaran dirinya pernah time travel ke zaman Rasulullah saw dan melihat rasul dalam perang.

Tanya jawab Dicky dan muridnya. Dicky pernah time travel ke zaman rasul saw? Sumber: Blog lama Dicky.

Tanya jawab Dicky dan muridnya. Dicky pernah time travel ke zaman rasul saw? Sumber: Blog lama Dicky.

dhietyatama wrote on Dec 27
punten kang naros deui..upami akang kantos time travel ka jaman rasulullah SAW??upami teu lepat dangu,saurna akang kantos ningal rasulullah nuju perang..kmh kang upami rutin ngayakeun sapertos open dialog di padepokan,tp khusus kangge ngabahas ttg jungjunan urang rasulullah SAW..supados kecintaan HIers ka rasulullah SAW langkung nambih..hatur nuhun

dickyzainal wrote on Dec 27
Dhietyatama , eta mah jiga na sanes ciri diganggu bangsa BROPA , tapi keuna eureup eureup , parentah otak teu acan dugi ka salira . Perkawis time travel teu tiasa di dongengkeun didieu , kumargi bisi aya fitnah.

Terjemah:

dhietyatama wrote on Dec 27
Maaf kang bertanya lagi. Apakah akang pernah time travel ke zaman Rasulullah SAW?? Kalau tidak salah dengar, katanya akang pernah melihat rasul sedang berperang.

Bagaimana kang kalau rutin semacam Open Dialog di padepokan, tapi khusus membahas tentang panutan kita, Rasulullah saw. Supaya kecintaan HI-ers pada Rasulullah SAW semakin bertambah.

Terima kasih

dickyzainal wrote on Dec 27
Dhietyatama, itu sepertinya bukan tanda diganggu bangsa BROPA, tapi terkena eureup-eureup (red: Kelumpuhan tidur atau sleep paralysis). Perintah otak belum sampai ke dirinya.

Masalah time travel tidak bisa dibicarakan di sini, karena bisa menimbulkan fitnah.

Dicky = Shahabat Rasul?

Seandainya Dicky ini benar pernah melihat rasul saw dengan ilmu ngimplengnya yang diklaim ilmiah dan akurat, maka Dicky setara dengan para shahabat. Para shahabat rasul sendiri didefinisikan ulama sebagai orang-orang yang pernah bertemu dengan Rasulullah dalam keadaan beriman dan mati juga dalam keadaan beriman.

من رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم في حال إسلام الراوي، وإن لم تطل صحبته له، وإن لم يرو عنه شيئاً
“Orang yang melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam keadaan Islam, yang meriwayatkan sabda Nabi. Meskipun ia bertemu Rasulullah tidak dalam tempo yang lama, atau Rasulullah belum pernah melihat ia sama sekali”

Sumber: Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran

Dengan isnad (jalur periwayatan) ilmu langsung dari Dicky yang mungkin tergolong sebagai shahabat rasul, artinya para murid HI memperoleh ilmu agama yang shohih karena terbukti manqul, bersumber langsung dari rasul. Tentu saja, para ahli hadits pun tidak perlu lagi repot-repot men-tarjih keshohihan atau kedhaifan hadits karena Dicky adalah seorang shahabat. Sebagaimana aqidah ahlu sunnah “kullu shahabat udul”, “semua shahabat adil” maka ilmu dan penjelasan agama dari Dicky harus diterima.

Kesimpulan

Bisa saja Dicky akan berkelit dengan menyatakan bahwa kisah dirinya time travel ke zaman rasul hanyalah pengakuan muridnya saja. Tapi, jelas sekali bahwa Dicky sama sekali tidak mengingkari keyakinan dan berita sesat muridnya itu. Dia malah membiarkan pengkultusan terhadap dirinya berlangsung. Mau Anda bawa ke mana aqidah muridmu, Dicky? Belumkah saatnya bagimu untuk bertaubat?

Bukti Lengkap Tanya Jawab Dicky dan Muridnya

Tampilan lengkap tanya jawab Dicky dan muridnya. Dicky diklaim pernah melihat rasul saw ketika sedang perang. Sumber: Blog lama Dicky.

Tampilan lengkap tanya jawab Dicky dan muridnya. Dicky diklaim pernah melihat rasul saw ketika sedang perang. Sumber: Blog lama Dicky.


Filed under: HIKMATUL IMAN Tagged: HIKMATUL IMAN, tenaga dalam
Viewing all 92 articles
Browse latest View live